Mohon tunggu...
Seorang Pelajar
Seorang Pelajar Mohon Tunggu... -

mencoba dan berusaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dikejar Kamera

23 April 2011   08:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debu bertebaran beradu dengan terik pada siang ini, menjadikan suasana sangat tak bersahabat. Matahari menyengat kulit, membuat cairan dari pori-pori berebut keluar. Badan terasa lengket membuat lemas, malas tuk beraktifitas. Akupun duduk sejenak di halte pinggir jalan sebelum melanjutkan perjalanan lagi.

Baru sebentar aku duduk, Di kanan sana terlihat seorang perempaun berjalan cepat diatas trotoar, menapaki langkah sepanjang jalan, dan tak tau hendak kemana. Perempuan itu menarik perhatian, dengan bentuk fisik yang indah. kulitnya bersih, menggunakan sepatu sandal berhak tinggi, ikut serta juga celana ketat dan pendek unik berwarna biru, kaki panjangnya membuat dia semakin indah. pahanya terlihat jelas, bersih, dan berbulu jarang. Bahan celananya melipat-lipat mengikuti irama kulitnya ketika sedang berjalan

Perempuan itu berpostur tubuh tinggi menarik, buah dadanya matang dan terlihat jelas menjulang. Bahan yang menutup badan bagian atas merupakan tanktop terbuat dari bahan cotton, tipis, pendek sampai pinggul, sehingga pakainya atasnya masuk beradu kedalam dengan celananya yang pendek.

Langkahnya anggun seperti terlatih di catwalk, lurus, kaki yang belakang diletakan segaris dimuka kaki depan. Dan begitu seterusnya. Lama-kelaman perempuan itu berjalan dan semakin dekat denganku, semakin mendekatiku semakin cepat langkahnya terlihat. Diapun masih tetap berjalan hingga tepat didepanku, dan membuatku leluasa mengamati bagian paling atas tubuhnya. wajahnya ayu, bersih, putih. Matanya tertutup kacamata hitam dan mukanya terlihat tergesa-gesa berjalan. Rambutnya terlihat pirang dibawah terik matahari, sampai pundak dan terurai.

perempuan itu berlalu begitu saja tanpa menoleh ke arahku. Sambil melihat langkanya yang sexy, sebuah mobil hitam yang mereknya berasal dari jepang, terparkir di depan sana, tampaknya perempuan ini ingin menuju mobil itu.

Semakin mendekati mobil, seorang lelaki bercelana bahan dan berkemeja membukakan pintu untuk perempuan itu. Dengan sambil membungkuk hormat, lelaki tadi menyilahkan  masuk, dan sesegera mungkin menutup pintu mobil serta masuk kedalamnya.  Mobil hitam itu bergerak cepat menembus kemacetan.

lalu, Dari sebelah kananku, di atas trotoar, terlihat dua orang sedang berlari tergesa-gesa, satu seorang pria dan satu lagi seorang perempuan, kedua orang ini berpakaian seragam yang sama berlogokan sebuah stasiun televise. Seorang pria terlihat sedang membawa kamera ditanganya, dan yang perempuan membawa sebuah mick, keduanya begitu bersemangat berlari.

Ketika kedua orang itu berada dihadapanku, mereka berhenti berlari dan hanya melihat mobil hitam yang mengangkut perempuan tadi.
“Sial, kita ngga dapet, berita” Kata wanita yang memegang mick
“Yasudahlah, kita masih bisa meliput berita tentang penyanyi dangdut itu, besok”

***

aku tersadar ketika melihat televisi dirumah, ternyata wanita itu merupakan artis sekaligus penyanyi dangdut yang sedang menjadi topic paling hangat di televise mengenai perceraianya dengan pejabat tinggi negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun