Malam ini, Aku duduk bersama namamu
Aku memandang, meski Kamu jauh membayang
Aku senangi diri dengan kata rindu
Kamu menjawab serupa, dengan kata sayang
Sampai dimana tadi
Aku sampai lupa
Senyum di buai airmata, menegaskan luka dihati
Kamu yang tak pernah banyak tanya, Aku tahan semua
Kamu begitu banyak pikir
Untuk Aku yang ingin bersandar pada takdir
Aku begitu biasa
Untuk Kamu yang pernah di singgahi Nirmala
Lalu, Buat apa Aku
Mengumpulkan begitu banyak rindu
Bercampur perasaan sangat, Kamu tak pernah ingin tau
Aku yang sering menadah, walau Kamu balas ambigu
Malam hampir pamit,
Walau seluruh, tetap terasa sakit
Tidak ada sentuhan, dingin semakin sengit
Sudah terlalu banyak waktu yang terlilit
Kepadamu Tuan,
Padamu Aku Lepaskan
Semua yang kita pernah ajukan pada Tuhan
Bukan,
Bukan karena Aku tidak ingin meneruskan
Namun Kamu semakin jauh dari Peraduan
Biarkan tuan,
Biarkan ini kita lepaskan
Biar sayapmu terbang lepas hingga menembus awan
Biar kamu hidup dalam kebebasan
Tiada lagi Aku yang menahan
*16-07-23*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H