Mohon tunggu...
Novia Meril Bettri
Novia Meril Bettri Mohon Tunggu... Lainnya - 🌼

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayang

1 Agustus 2022   07:09 Diperbarui: 1 Agustus 2022   07:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepadamu yang sering aku tinggalkan
Tujuh hari dalam seminggu, engkau aku titipkan
Dalam rasa laparmu, aku tidak dapat menyuapkan
Dalam rasa kantukmu, aku tidak hadir untuk membuaikan

Adakah rasa marah saat kita berjumpa
Sebab aku tak layak di sebut orangtua
Kecil merah kulitmu, aku sibuk bekerja
Cokelat mata, ikal rambutmu, aku hanya mendapat nama

Sayang,
Jangan engkau buang
Bila nanti aku sudah bungkuk, sungguh aku butuh seseorang
Bila nanti besar namamu, limpah rezeki mu, lihatlah aku dan tetaplah pulang
Aku tak minta apa-apa, peluk mesra darimu bisa membuat hatiku senang

Sayang,
Jadilah wanita sholeha, meski jalan hidup kita saat ini sungguh gersang
Tak ada tulang punggung, aku rela banting tulang
Sayang,
Aku tidak tau seberapa luka batin mu saat tegur sapa seorang ayah tak lagi engkau kenang.
Tak mengapa, jangan engkau kecil hati. Kita lewati sisa hidup dengan berjuang.

*01-08-2022*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun