Bukan, ini bukan tentang syurga dunia
Atau tentang syurga semalam yang kau sebut dengan asmara
Ini tentang dia yang mungkin saat ini sudah menua
Atau tentang batu nisan nya yang tak pernah lagi kau sapa
Dulu, jika kau ingat dia yang masih muda
Mudanya tak pernah dia pakai untuk berpesta ria
Dia begitu khusyuk merawat kau yang belum bisa bicara
Dia begitu sigap melindungi kau dari ngauman para pemangsa
Hanya dia,
Iya dia,
Hanya dia yang semangat untuk membujuk kau ketika nangis
Hanya dia yang risau ketika susu yang kau minum tak habis
Hanya dia yang perduli saat kau sakit dan menjerit
Hanya dia yang gundah saat kau tak pernah ingat pada dia walau hanya sedikit
Bacalah dongeng sang malin anak durhaka
Atau lihatlah sepintas hidup anak anak tanpa orangtua
Mereka kedinginan karena tak pernah disambut hangat oleh ayah dan ibunda
Mereka tumbuh dan kembang dengan sayatan di hati yang penuh murka
Coba panggil dia dengan sebutan ibunda yang jauh disana
Lihatlah dia yang sudah lama kau abaikan dengan alasan kerja
Pulanglah sebelum kau berjumpa dengan lambaian kain putih pertanda duka
Atau sambutlah dia dengan sambutan hangat selagi masih ada nyawa
Syurga itu
Ada pada dia yang saat ini sedang kau lupa
Dialah ibunda
Yang sepucuk doanya menjadikan kau hidup dengan penuh restu dari semesta
*21-Januari-2022*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H