Mohon tunggu...
Novia Meril Bettri
Novia Meril Bettri Mohon Tunggu... Lainnya - 🌼

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Terakhir

5 Desember 2021   08:21 Diperbarui: 5 Desember 2021   08:37 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                  

Langkahku mengayuh gemetar berujung ditepian laut...
Tanganku pucat membeku...
Mataku merah menyucur derai air mata basuh menyentuh bumi...

Pesan terakhir kubaca berulang kali...
Belum sempat kita kesini...
Menjelajahi pulau cinta yang terbawa dalam mimpi...
Mengikis sisa masa lalu yang runtuh karena kita telah berjanji...

Lalu...
Mengapa kau sudahi dengan kata usai sampai disini...
Mengapa kau harus menampar cinta dengan ilusi...
Mengapa kau yang memilih menepi...
Mengapa kau menjauh hanya untuk melukai...

Teriakan ku kacau...
Ombak mengerti dan menghentakkan kibasan air...
Aku yang pernah menyayangi kau begitu tulus...
Pada akhirnya kau membongkarnya hingga pupus...

Kini pesanmu sudah kuhapus...
Kau tak perlu menerima balasan betapa aku ingin memohon...
Kau hanya ingin di asingkan...
Seperti isi pesanmu yang tak ingin lagi di perjuangkan...

*05-Desember-2021*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun