Mohon tunggu...
Umam Zakaria
Umam Zakaria Mohon Tunggu... Lainnya - Quality control

Travelling ke berbagai tempat tempat wisata yang ada di Indonesia, tentunya dengan berbagai budaya dan kebisaan kebiasaan yang ada di berbagai daerah yang saya kunjungi, selalu ingin tahu dengan perkembangan teknologi saat ini

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Virus HMPV: Penyebab Infeksi Pernapasan pada Anak dan Dewasa

11 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 10 Januari 2025   21:05 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pendahuluan

Virus Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan atas dan bawah pada anak-anak dan dewasa. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda.

Gejala Klinis

1. Batuk

2. Pilek

3. Demam

4. Sakit tenggorokan

5. Kesulitan bernapas (pada kasus yang parah)

6. Diare dan muntah (pada anak-anak)

Penularan

1. Kontak langsung dengan penderita

2. Udara yang terkontaminasi

3. Sentuhan dengan benda yang terkontaminasi

4. Droplet (air liur, lendir)

Diagnosis

1. Tes PCR (Polymerase Chain Reaction)

2. Tes antigen

3. Pemeriksaan fisik dan gejala

4. Rontgen dada (untuk memastikan tidak ada komplikasi)

Pengobatan

1. Istirahat dan hidrasi

2. Obat antivirus (tidak ada obat spesifik untuk HMPV)

3. Obat simptomatik (batuk, demam, sakit tenggorokan)

4. Oksigenasi (jika diperlukan)

5. Perawatan di rumah sakit (pada kasus yang parah)

Pencegahan

1. Mencuci tangan secara teratur

2. Menggunakan masker

3. Menghindari kontak dengan penderita

4. Menggunakan disinfektan

5. Vaksinasi (belum tersedia untuk HMPV)

Komplikasi

1. Pneumonia

2. Bronkiolitis

3. ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)

4. Kegagalan pernapasan

Kelompok Risiko

1. Anak-anak di bawah 5 tahun

2. Orang dewasa dengan sistem imun lemah

3. Pasien dengan penyakit kronis (asma, diabetes)

4. Wanita hamil

Sumber

1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

2. World Health Organization (WHO)

3. Pediatric Infectious Disease Journal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun