4.Aliran Humanistic Carl Roger
Menurut Rogers semua manusia lahir membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa yang diinginkan dan berperilaku secara konsisten menurut diri mereka sendiri. Rogers seorang psikoterapis, mengembangkan person-centered therapy. Pendekatan ini tidak bersifat menilai atau tidak memberi arahan yang membuat klien mengklarifikasi dirinya tentang siapa dirinya sebagai suatu upaya memfasilitasi proses memperbaiki kondisinya. Hampir pada saat yang bersamaan, Maslow mengemukakan teorinya bahwa semua orang memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarki. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikologis klinis dan terapis.
Rogers merupakan seorang psikologi humanistik yang mementingkan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers berpendapat bahwa peserta didik yang belajar hendaknya tidak dipaksa akan tetapi mereka dibiarkan untuk belajar bebas, peserta didik harapannya dapat megambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihannya. Rogers mengemukakan lima hal penting dalam proses belajar humanistik yaitu:
1.Hasrat untuk belajar, hasrat untuk belajar disebalasan adanya hasrat ingin yahu manusia yang terus menerus terhadap dunia sekelilingnya.
2.Belajar bermakna, peserta didik yang belajar memilih apakah kegiatan yang dilakukan bermanfaat untuk dirinya atau tidak.
3.Belajar tanpa hukuman, belajar yang terbebas dari ancaman hukuman yang menyebabkan anak bebas berekspresi sehingga mereka mampu bereksperimen hingga menemukan sesuatu yang baru.
4.Belajar dengan inisiatif sendiri, menyiratkan tingginya motivasi belajar instrinsik yang dimiliki peserta didik yang banyak berinisiatif mampu mengarahkan dirinya sendiri, menentukan pilihannya sendiri serta berusaha menimbang sendiri hal yang baik bagi dirinnya.
5.Belajar dan perubahan, peserta didik harus belajar untuk dapat menghadapi kondisi dan situasi yang terus berubah.
Menurut Rogers proses belajar adalah membantu peserta didik agar ia sanggup mencapai perwujudan dirinya (self realization) sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimiliki peserta didik. Rogers juga menyebutkan bahwa kebermaknaan pembelajaran (significant learning) itu sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Belajar signifikan terjadi ketika belajar dirasakan relevan terhadap kebutuhan dan tujuan siswa. Selain itu, Rogers juga mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai potensi belajar secara alami. Dengan demikian, ada keinginan untuk belajar (the desire to learn). Hal ini bisa dilihat dari keingintahuannya anak ketika ingin menjelajahi lingkungannya, berusaha untuk menemukan dan memahami pengetahuan dari pengalaman.
Teori humanistik Rogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensi-potensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, di mana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga diri, dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu, yang nantinya akan dihubungkan dengan pembelajaran atau pendidikan yang manusiawi.
5.Aliran Humanistic Abraham Maslow
Abraham maslow mengemukakan bahwa seseorang berperilaku pada dasarnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Abraham Maslow merupakan salah satu pelopor aliran humanistik. Abraham Maslow merupakan salah satu pelopor aliran humanistik. Maslow percaya bahwa manusia begerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teori yang sangat terkenal adalah teori hirarki kebutuhan Maslow. Maslow menjelaskan bahwa manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuahan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut bertingkat dari yang paling rendah (bersifat dasar/ fisiologi) sampai dengan yang tertinggi (aktualisasi diri).
Dalam perspektif humanistik (humanistic perspective) menuntut potensi peserta didik dalam proses tumbuh kembang, kebebasan menemukan jalan hidupnya. Humanistic menganggap peserta didik sebagai subjek yang merdeka guna menetapkan tujuan hidup dirinya. Peserta didik dituntun agar memiliki sifat tanggung jawab terhadap kehidupannya dan orang di sekitarnya.
a.Hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow
Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1.Kebutuhan fisiologi dasar seperti makan dan minum.
2.Kebutuhan akan rasa aman nyaman dan tentram seperti terhindar dari kriminalitas, binatang buas, diejek direndahkan dll.
3.Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi seperti bagaimana rasannya dianggap dikomunitas sosialnya.
4.Kebutuhan untuk dihargai seperti rasa bagaimana dibutuhkan untuk kepercayaan dan tanggung jawab dari orang lain.
5.Kebutuhan aktualisasi diri untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya terhadap orang lain.
Dalam reverensi lain menjelaskan bahwa inti dari teori Maslow adalah bahwa kebutuhan tersusun dalam suatu hirarki. Kebutuhan di tingkat yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologi dan kebutuhan ditingkat yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri. Maslow mengasumsikan bahwa orang yang berusaha memuaskan kebutuhan yang mendasar (kebutuhan fisiologi) sebelum mengarahkan perilaku mereka pada pemuasan kebutuahan ditingkat yang lebih tinggi. Beberapa hal pokok dalam pemikiran Maslow penting kita ketahui untuk memahami pendekatan hirarki kebutuhan.
1.Kebutuhan yang sudah terpuaskan akan berhenti memberikan motivasi. Sebagai contoh, ketika seseorang menganggap dirinya telah mendapatkan imbalan yang cukup karena telah memberikan kontribusi kepada organisasi, upah kehilangan kekuatannya dalam memberikan motivasi.
2.Kebutuhan yang tidak terpuaskan dapat menyebabkan rasa frustasi, konflik dan strees. Dari perspektif menejerial, kebutuhan yang tidak terpuaskan akan berbahaya karena kebutuhan ini menyebabkan hasil kinerja yang tidak diinginkan.
3.Maslow mengasumsikan bahwa orang memiliki kebutuahan untuk tumbuh dan berkembang sebagai akibat, akan terus berkembang dan bergerak ke atas dalam hirarki untuk memenuhi kepuasan. Asumsi ini mungkin benar untuk beberapa orang dan tidak untuk sebagian yang lain.