Mohon tunggu...
Umam Fathurohman
Umam Fathurohman Mohon Tunggu... -

muda, beda ,dan berbahaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ku Bukan Perebut Kekasihnya (Rasa dalam Pertautan Hati Part 2)

2 Januari 2012   02:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:28 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“bukan lagi musim laki laki suka istri orang atau kekasih orang, tp kayanya musim selingkuh gak pernah habis habis yah” Itulahkalimatyg terucap dari orang orang ketika tau pertautan hati antara aku dan kamu tak lagi adil saat kita sama sama telah ada yang memiliki , tapi mereka tak tak tau apa yg sebenarnya terjadi dan yang sebenarnya ku rasa,mereka tak tau betapa perihnya hati saat ku dengan sengaja menahan rindu untuk tak mengirim pesan singkat padamu, itu ku lakukan bukan aku tak sayang padamu, tapi hanya sekedar untuk tak merusak hubungan kau dengan kekasihmu walau hanya dari pesan singkat dariku karna ku tau ketika 2 insan saling menjalin kasih secara utuh pasti akan tertanggu saat ada orang yang mencoba masuk kedalamnya secara berlebihan, tapi tenang sayang ku lakukan itu karna ku ingin rasa diantarakita berdua tetap ada sampai waktu yang ku tak tau akhirnya.

Hari hari ini terkadang aku tersenyum sendiri tanpa sebab yang logis , mungkin sajayou are the reason of my smile, tp apakah kau juga tersenyum saatkau ingat denganku, saat ku mengirim pesan padamu?Iya atau tidak, mungkin itu hakmu, karna ku hanyalahrasa dalam pertautan hati mu denagnnya,tapi pernahkahkau bayangkan, sakitmya kalbu ini saat menahan rindu untuk berjumpa, menahan rindu saat menunggu pesan singkat darimu, walau hanya sebuah ucapan selamat pagi atau selamat malam? Apa salah aku berharap menerima sms darimuseperti kau mengirim sms pada kekasihmu?Ya, ketika kau menjawab salahpun, kau memang tetap benar, karna ku bukan siapa siapa dirimu, tapi semoga kau mengerti arti dari harapanku yang abstrak itu.

Sayang , dibaliksebuahpersimapangan hatiyang terlarang ini, ku harap kau tetap menjaga hati kita untuk tetap saling berpeluk, walau taknyata secara haqiqi tapi tetap terjaga secara majazi. Kita bukan menjalani ini secara ketidaksengajaansebagai pelampiasan hati, whatever yang dikatakan orang tentang kita, tentang aku yang merebut dirimu dari kekasihmu.,tentang kamu yang menduakan rasa pada kekasihmi, karna kita yangpunya rasa, kita yang punya cinta, dan kita yang menentukan kemana arah rasa ini akan berjalan. Dulu ku pernah bilang , bahwa kita saling mencintai dalamjarak , jarak antara 2 hati yg sama sama telah termiliki, terahir ku hanya ingin bilang jagalah rasa ini untuku, untuk kita dan untuk hati kita berdua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun