Mohon tunggu...
umamelsamfani
umamelsamfani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Head Line News (Pojok Santri-4)

19 Mei 2011   12:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:27 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kajian "alfiyah kontekstual" pojok santri kali ini,mengetengahkan wacana seputar dunia jurnalistik, dengan haed line news sebagai point kajiannya. Sebagai landasan teoritisnya, mari kita baca bait ini: "Wanahwu 'indzi dirhamun wali wathar * Multazamun fihi taqaddumal khabar. Teori nadzam dimaksud dapat diaplikasikan dalam proses memilih atau menentukan haed line news sebuah media massa. Adapun tawaran contohnya ialah: 'Indzi Dirhamun, Saya Seorang Milyader. Dalam konteks media, profesi, jabatan, dan status sosial seseorang, memiliki nilai jual, marketeble. Sebab hal itu terkait langsung dengan kehidupan keseharian; yang mana dalam teori pewartaan, sebuah berita akan diperhatikan masyarakat, jika di dalamnya memuat situasi dan kenyataan hidup sosial manusia berikut pernak-pernik dari segala arah yang melingkupinya. Yah,seperti soal harta kekayaan, gaya hidup, atau romantisme keluarga. Terlepas dari perbedaan prasyarat khusus antar media, namun itulah, poin-poin asas sebuah haed line news atau Taqdimul Khabar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun