Mohon tunggu...
Umamah Apriyanti
Umamah Apriyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Galau

25 Oktober 2018   08:32 Diperbarui: 25 Oktober 2018   09:39 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku benci diriku

Yang sibuk dengan dunia

Merasa paling sibuk di pagi hari

Lalai dengan sholat dhuha 

Yang hanya dua  empat delapan ruku'

Merasa paling lelah di malam hari

Sehingga lupa dengan sepertiga malam

Menunda besok dan besok 

Penuh alasan di kali lain

Sakit 

Mengantuk

Menunda infak sedekah besok saja

Jika ada uang lebih

Padahal di kala sempit itu yang utama

Menunda membantu 

Peduli

Berpikir nanti saja 

Meski aku tahu

Hidup hanya sekali

Kesempatan yang sama 

Hanya datang sekali

Penyesalan akan datang 

Kemudian hari

 

Hari perpisahan antara ruh dan jasad

Terus  aku dekati

Betapa amal diri

Tak terpikir baik-baik

Jihad terberat melawan ego 

di dalam diri

Allah berikan teguran

Mengingatkan

Agar aku tersadar

Bahwa aku milik-Nya

Aku ingin mencintai bukan membenci

dengan melakukan yang 

aku lewatkan

29 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun