Setelah dilakukan pemaparan materi, moderator memberikan waktu kepada para peserta seminar untuk mengajukan pertanyaan kepada pemateri. Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para peserta kepada pemateri dapat diartikan bahwa para peserta menyimak pemaparan materi yang disampaikan dengan sangat baik.
Sebelum menutup materi, Ning Khilma mengingatkan kepada para hadirin bahwa sebelum berkarya jangan lupa untuk ber-tawasul kepada guru-guru kita serta siapa saja yang telah memberikan kontribusinya dalam proses kita dalam membuat suatu karya. Ia juga menceritakan proses saat ia memulai karirnya sebagai novelis, mulai dari mendapatkan banyak ejekan dari beberapa orang yang mengenalnya, hingga bercerita tentang susahnya proses dalam pembuatan film Hati Suhita.
Yang terakhir, sebagai penutup. Ia tak lupa pula menghimbau bahwa seorang santri setidaknya memiliki minimal satu tokoh idola, yang memiliki literatur-literatur yang telah diterbitkan kemudian membacanya. Karena hal tersebut akan mampu membawa pengaruh yang baik serta keunikan tersendiri terhadap gaya dan metode kepenulisan baginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H