[caption id="attachment_133579" align="alignleft" width="350" caption="Drugs foto by telegraph.co.uk"][/caption] Kisah ini diadopsi dari dailymail dan diberitakan pula oleh vivanews beberapa hari yang lalu. Dikisahkan seorang ibu muda Donna Bishub usia 25 tahun meninggal dunia diketahui karena over dosis obat flu. Pada mulanya ibu Donna terkena flu ketika berkunjung di Skotlandia untuk menemui seorang teman dengan nama Siobhan Dunn, pada saat itulah ibu Donna guna mengobati flunya yakni dengan membeli obat-obatan bebas untuk meringankan dan menghilangkan gejala flu tersebut.
Dalam kesaksian ibu Dunn, temannya ini banyak sekali mengkonsumsi obat flu termasuk minuman penghalau flu. Namun flunya tak kunjung redah, akhirnya ibu Donna memutuskan untuk ke dokter untuk memeriksakan diri, dalam diagnosisnya, dokter menemukan ada infeksi hati yang terjadi pada ibu Donna. Oleh dokter diberinya obat Paracetamol dan Antibiotik.
Sesampainya di rumah disamping meminum obat yang diresepkan dokter, ibu Donna juga masih meminum obat flu yang biasa dikonsumsinya pada hari-hari sebelumnya. Namun beberapa hari setelahnya bukanya malah membaik, malahan makin memperburuk kondisi kesehatan ibu Donna dan akhirnya segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat dengan keluhan nyeri perut, kaki goyah, dan kulit, mata dan rambut menguning.
Kemudian dokter melakukan pemeriksaan untuk memastikan apa penyebab gejala-gejala seperti yang dikeluhkan oleh ibu Donna di atas. Dan hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa meninggalnya ibu Donna disebabkan karena over dosis paracetamol.
Pertanyaannya ada apa dengan Paracetamol ? Bisahkah Paracetamol menyebabkan kematian ?
Jawabannya secara kasar adalah Iya, Namun, selain obat yang dikonsumsi kita perlu melihat faktor-faktor lain yang terkait denganya, Dalam dunia pengobatan kita perlu mencermati dan mengaitkannya dengan gejala-gejala yang ditemukan pada pasien. Pada kasus ibu Donna di atas ada ketidakpahaman yang dialami ibu Donna dalam hal mengkonsumsi obat yang pas untuk sakit flunya yaitu banyaknya mengkonsumsi obat flu ditambah lagi mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh Dokter yang memeriksanya.
Bila kita mencermati dan memperhatikan obat-obat flu yang beredar dipasaran dan diperjualbelikan secara bebas, kita akan mendapati salah satu komposisi dari obat-obat flu tersebut adalah paracetamol. Jadi untuk sementara bisa kita simpulkan dengan banyaknya paracetamol yang dikonsumsi akan menyebabkan overdosis dan berujung kematian. Sebenarnya asumsi ini tidak dibenarkan begitu saja, karena dalam dunia pengobatan (farmasis) dikenal bahwa setiap obat mempunyai batas maksimal yang harus dikonsumsi untuk tiap-tiap obat. Bisa jadi banyak itu belum melibihi batas maksimal penggunaan obat atau malah melebihi batas penggunaan obat
Kalau paracetamol (acetaminofen) sendiri diminum tidak lebih dari 4 tablet sehari dimana tiap-tiap tablet 500 mg jadi sekitar 2 g. Bila melebihi 2 g maka akan menyebabkan Overdosis dan bahkan kematian seperti yang dialami oleh ibu Donna di atas.
Jadi apa yang harus dilakukan oleh orang awam ?
Oleh karena selaku orang awam pasti tidak mengetahui berapa besar dosis obat aman yang bisa dikonsumsi untuk pulih dari sakit, apalagi setiap obat mempunyai dosis aman sendiri-sendiri maka, Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai orang awam tentang obat-obatan :
1. Bila anda membeli obat, pastikan anda membeli obat di Apotek.
Di Apotek ada bisa langsung bertanya kepada apoteker yang ada diapotek tersebut tetang isi, khasiat, efek samping dll tentang obat yang anda beli tersebut. Beda halnya bila anda membeli obat diwarung-warung, yang paling sulit adalah apabila kita mencermati komposis obat tersebut tapi namanya aneh. misalnya paracetamol nama lainnya acetaminofen, dan aminofenol), demikian juga dengan dosis amanya. Akan berbahaya ternyata anda masih meminum paracetamol disaat bersamaan.
2. Selain di Apotek anda juga bisa bertanya langsung kepada Dokter yang bisa dijangkau disekitar anda.
Selain Apoteker, dokter juga mengetahui tentang obat-obatan secara umum dengan demikian anda akan menjadi penjaga gawang untuk kesehatan anda sendiri.
3. Jangan pernah mengobati sendiri penyakit yang anda sendiri, bila tanpa pengetahuan tentang gejala penyakit yang ada alami dan obat-obatan apa yang pas untuk mengobati penyakit tersebut.
03 Oktober 2011
Salam
Azanuddin Umaee
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H