Mohon tunggu...
Uly Nihayatul Khusna
Uly Nihayatul Khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bullying Pada Remaja Lemah

18 Mei 2023   19:30 Diperbarui: 18 Mei 2023   19:28 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kejadian yang pernah saya temui adalah teman satu kelas laki-laki berinisial (A) membully temannya laki-laki yang berinisial (T). Dengan cara prank menyamar menjadi seorang wanita lalu menggunakan nomor palsu sehingga korban prank tidak mengetahui kalau itu merupakan temannya sendiri. Awal mulai dari prank terjadi merupakan ide dari salah satu teman satu kelas yang berniat untuk iseng namun keterlaluan, si (A) menghasut beberapa teman yang mengetahui rencananya agar korban tidak sampai mengetahuinya. Kemudian, si (A) mengirim pesan melalui WhatsApp dan menyamar sebagai wanita seusianya. Namun, korban (T) tidak mengetahuinya, si (T) chattingan dengan si (A) dan sampai dibuat yakin bahwa yang sedang mengirim pesan adalah wanita. Kejadian chattingan berlangsung selama hampir satu bulan dan si (T) merasa tidak ada kejanggalan atau curiga sama sekali. 

Pada suatu hari si (A) mengajak si (T) untuk bertemu di suatu tempat yang jaraknya lumayan jauh. Ketika korban (T) sampai di tempat yang sudah direncanakan sebelumnya lewat WhatsApp, si (T) dibuat untuk menunggu terlebih dahulu. Setelah selang beberapa menit korban (T) bertemu dengan pelaku (A), disitu si (T) sangat merasa heran dan juga kaget karena bertemu dengan temannya sendiri. Sesuatu lelucon yang berlebihan dan mempermalukan seseorang dapat disebut bullying.

Korban (T) yang saya ketahui mengalami trauma kepada teman. Sering kali prank dianggap seperti sesuatu lelucon oleh remaja zaman sekarang. Tetapi, ketika prank berlebihan juga tidak baik dan berdampak negatif bagi kehidupan.     

Kasus bullying yang dialami para remaja tidak secara gamblang terjadi di kalangan remaja. Bentuk bullying yang pernah saya temui juga biasanya dilakukan sekelompok orang atau biasa disebut geng kepada geng lain. “Biasanya antar geng mencari kekurangan geng lain yang digunakan sebagai bahan cemoohan”. Perilaku mempermalukan orang lain merupakan tindak bully. Apalagi menyinggung dan melukai perasaan orang lain.

Dampak bagi korban Bullying yang dilakukan oleh pelaku yang memang ingin menindas manusia yang lemah. Dampak bagi korban diantaranya adalah:

  1. Mengalami stress yang berkepanjangan (Psikisnya terganggu).

  2. Tidak mampu menyerang balik terhadap pelaku.

  3. Trauma dan malu.

  4. Mempunyai rasa serba salah. contohnya takut untuk pergi sekolah.

  5. menghambat perkembangan siswa di sekolah, korban bullying merasa takut lalu menarik diri dari teman-teman di kelas nya, menjadi pasif dan merasa kurang fokus mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dampak bagi pelakunya juga ada, tidak hanya dampak bagi korbannya saja. Diantaranya dampak bagi pelaku adalah jika dibiarkan dan tidak diberikan pembelajaran atau sebuah hukuman cenderung pelaku memiliki potensi besar akan menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam lingkungan sosialnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun