Hai gengs,pernah gak sih kalian mengalami sesuatu yang "kepepet",pasti pernah kan?!. Nah sering  kali kita dihadapkan oleh hal-hal yang tak terduga dalam hidup kita di waktu yang tidak tepat. Contohnya, ketika kita sedang tidak memiliki uang atau uang saku yang telah diberikan oleh ayah ibu kita kurang,akan tetapi kita harus membeli kebutuhan kita untuk sehari-hari atau bahkan untuk memenuhi kebutuhan rohani seperti ngopi,dan quality time bersama teman-teman. Tenang guys, bukan hanya kalian kok yang pernah ngalamin hal itu,aku juga pernah.
Beberapa tahun belakangan ini tingkat perekonomian menurun dikarenakan adanya pandemi covid-19 ini yang menyebabkan banyak orang-orang melakukan WFH dan bahkan banyak pekerja yang terkena PHK karena kuragnya permintaan dari pasar,juga karena menurunnya pendapatan sebagian besar masyarakat. Karena itu,banyak orang yang melakukan inovasi-inovasi dengan berwirausaha yang sesuai dengan bakat dan minatnya agar dapat menyambung hidupnya,seperti menjual makanan, kerajinan tangan, dll. Â
Kebutuhan semakin meningkat membuat setiap orang harus mencari penghasilan demi memenuhinya. Ya, seperti kita tahu bahwa rezeki sudah dijamin oleh Tuhan untuk setiap makhluknya di muka bumi. Tapi, bukan berarti rejeki datang secara tiba-tiba, ya. Melainkan dari usaha yang kita lakukan melalui bekerja. Seperti yang telah di firmankan Allah dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
Artinya:
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Al-Mulk:15)
Karena beberapa alasan tersebut saya juga bertekat untuk mencoba hal baru, yakni berwirausaha dengan membuat dan menjual beberapa produk homemade yang dibantu oleh keluarga saya, seperti buket, kue tart, bolu, dll.Â
Untuk pemasaran atau marketing, saya menggunakan media sosial seperti WhatsApp dan laman Facebook,juga dibantu oleh adik saya yang masih kelas 6 SD dengan cara memberitahukan kepada teman-temanya atau dari mulut ke mulut. Ya,saya akui adik saya memang mempunyai jiwa wirausaha sejak dini. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Ide berwirausaha ini tidak muncul begitu saja,sebelumnya saya pernah mencoba membuat beberapa buket makanan dan uang saat acara wisuda sahabat-sahabat saya,dan beberapa orang mengapresiasinya. Sebagai manusia biasa tentunya saya senang ketika buatan tangan saya dipuji oleh orang lain. Selang beberapa hari kemudian, saya mendapat pesanan pertama dari tetangga saya berupa snack bouqet dan beliau senang dengan hasilnya.
Seiringan dengan pesanan pertama saya,lalu saya memiliki ide untuk meneruskan usaha tersebut dengan membuat berbagai macam buket yang memiliki berbagai macam ukuran dari yang kecil hingga besar,yang menyesuaikan permintaan konsumen. Akan tetapi usaha itu tak berjalan begitu lancar,karena setelah itu saya tidak mendapat pesanan lagi selama beberapa bulan.
Lalu,bertepatan dengan hari guru,saya mendapatkan pesanan kembali yakni dari adik saya dan teman-temannya,dan melalui ini adik saya memasarkan buket saya. Kemudian,saya mendapatkan banyak pesanan selama beberapa minggu dari teman-teman adik saya,dan sebagai imbalannya saya memberikan "bayaran" untuk adik saya karena telah membantu mempromosikan usaha saya.
         Â
Tak hanya buket, menjual aneka kue juga menjadi salah satu usaha sampingan saya, seperti kue ulang tahun, kue basah untuk hantaran, kue tart, dll. saya menerima pesanan yang sesuai dengan request customer. Bisnis kue ini juga berjalan lancar,karena sering mendapat pesanan dari teman-teman saya, adik saya, juga dari tetangga dan sanak saudara saya.Â
Dan  bisnis kue ini masih berjalan sampai sekarang karena masih banyak pesanan serta untuk sementara di ambil alih oleh ibu saya, karena saya sedang berada diluar kota untuk menempuh pendidikan. Untuk pesanan yang kita dapat di beberapa hari kebelakang adalah 350 kue bolu pisang yang dipesan oleh saudara saya yang diperuntukkan untuk hajatan.
Tapi gengs, seperti yang kita tahu dalam menjalani bisnis atau wirausaha ini tak selamanya lancar,karena dalam hakikatnya semua yang dijalani oleh manusia di dunia ini pasti akan ada pasang surutnya. Bisnisku pun begitu,kadang disaat tidak ada yang memesan sama sekali ingin rasanya tidak melanjutkan usaha ini,akan tetapi saya sadar bahwa hidup tak berjalan lurus terus menerus.
Kendala yang saya hadapi dalam berbisnis ini awalnya adalah modal, dan bagaimana cara kita memasarkan produk-produk kita,serta persaingan dalam hal ini yang mana tetangga saya juga memiliki bisnis yang serupa yakni membuat kue, dan semacamnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu kendala-kendala tersebut sudah dapat dihadapi, dan saya percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur dan tentunya tak akan tertukar walaupun kita memiliki usaha yang sama. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
Artinya, Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (Al isra' : 30)
Juga hadits nabi yang berbunyi:
Rasulullah SAW bersabda: "Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan kesulitan bersama kemudahan," (HR Tirmidzi).
Nah,oleh karena itu jika kita memiliki skill atau bakat dalam suatu bidang,ada baiknya kita tekuni dan mencoba sesuatu yang baru dan menguntungkan dengan bakat tersebut. Lalu,jika kalian sedang merintis sebuah usaha jangan cepat menyerah jika usaha tersebut sedang mengalami pasang surut, karena itu pasti terjadi. Jadi tetaplah konsisten dengan prinsip dan sabar dalam menghadapi segala masalah yang ada,ingat "USAHA TAK AKAN MENGKHIANATI HASIL".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H