Mohon tunggu...
Uly anti mawaddah
Uly anti mawaddah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

مَنْ جَدَّ وَجَدَ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penentuan Konsentrasi Larutan Sukrosa dengan Alat Refraktometer

24 Oktober 2023   00:25 Diperbarui: 24 Oktober 2023   01:40 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukrosa (CHO ) merupakan gula alami yang ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.Sukrosa juga disebut sebagai gula meja yang dikonsumsi sehari-hari untuk memasak atau membuat minuman. Jenis gula ini juga biasanya ditambahkan ke dalam makanan olahan, seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.Sukrosa sendiri adalah disakarida yang terdiri dari satu glukosa dan satu molekul fruktosa, atau 50% glukosa dan 50% fruktosa.

Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium. Umumnya, laju cahaya berbeda jika memasuki material yang berbeda. Laju cahaya dalam es adalah 2,3 x108 m/s sedangkan dalam intan adalah 1.24 x108 m/s. Oleh karena itu, perlu didefinisikan suatu besaran yang menentukan laju cahaya dalam material. Besaran tersebut disebut indeks bias.

Adapun pengertian lain dari indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias memiliki fungsi untuk mengidentifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias.

Sacara matematis, indeks bias dapat ditulis:

N= c/vp

di mana:

n = indeks bias

c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 meter/detik)

vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium

Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau (n 1)

Pembiasan jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan, maka berkas cahaya tersebut ada yang dibelokkan sewaktu memasuki medium baru tersebut, di mana pembelokan itu disebut dengan pembiasan. Alat yang di gunakan untuk mengukur indeks bias adalah refractometer.

Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah Refractometer . Untuk mencapai kestabilan, alat Refractometer harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standard.Refractometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0 sampai 95%.

Alat refractometer abbe juga digunakan untuk menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan 1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai dengan 0,0002 dari gelas skala di dalam (Mulyono, 1997).

Metode Pengukurannya didasarkan pada prinsip bahwa cahaya yang masuk melewati prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

Gambar Refraktometer
Gambar Refraktometer

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Secara sederhana, konsentrasi larutan dapat memberikan gambaran atau sebuah informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya.

Konsentrasi larutan dalam satuan kimia, yaitu:

  1. Molaritas
  2. Molalitas
  3. Normalitas
  4. Fraksi Mol.

Pada praktikum percobaan menentukan konsentrasi pada larutan sukrosa dengan alat refraktometer  

Alat : Refraktometer,gelas ukur 50 ml ,pengaduk,gelas beaker 100 ml,labu ukur 50ml ,pipet tetes,kaca arloji, neraca,sudip.

Bahan : Aquades 100,2 ml, sukrosa 7,5 gram .

Prosedur kerja yang dilakukan yaitu:

1.Dibuat larutan gula/sukrosa dengan konsentrasi 15% dengan melarutkan sukrosa sebanyak 7,5 gram dengan 50ml aquades

2.setelah larut sukrosa dalam larutan aquades lalu diteteskan sebnayak -+ 3TETS diatas kaca prisma refraktometer kemudian ditutup ,diamati di tempat terang lalu di catat indeks biasnya

3. ulangi tahapan 2 untuk larutan dengan konsentrasi 14%,13%,12%,11%,10% dengan cara pengenceran .

Hasil:

Konsentrasi 15% indeks biasnya 1.055

Konsentrasi 14% indeks biasnya 1.050

Konsentrasi 13% indeks biasnya 1.032

Konsentrasi 12% indeks biasnya 1.018

Konsentrasi 11% indeks biasnya 1.000

Konsentrasi 10% indeks biasnya  0

larutqan gula/sukrosa konsentrasi 15%
larutqan gula/sukrosa konsentrasi 15%

Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 14%
Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 14%
Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 13%
Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 13%

Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 12%
Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 12%
Iarutan gula/sukrosa konsentrasi 11%
Iarutan gula/sukrosa konsentrasi 11%
Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 10%
Iarutan gula / sukrosa konsentrasi 10%

Secara otomik nikai indeks bias dirumuskan:

n=1+N.e2/me.0xfi/Wi

N=jumlah atom per satuan volumee

E = electron

me= massa electron

wi= frekuensi krakteristik

o= permitivitas ruang hampa

Dari persamaan indeks bias dapat di pahami bahwa indeks bias berbanding lurus dengan jumlah atom persatuan volume dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar pula indeks biasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun