Aku ingat ketika kaki bengis ini datang bersama otaknya yang dangkal
Sebuah praja angkuh atas nama Tuhan
Kawah yang tengah diisi dengan mantra-mantra sakral
Dengan embel-embel 'aku ini anak buah Tuan'
Senyum culasmu lihai mengenyam ia yang lemah
Menendang ekspatriat yang juga ingin bersama Tuhan
Tapi ia pun tak tahan
Dengan bidikan genahar seperti tak berTuhan
Untungnya ekpatriat seperti aku bertahan
Tanpa harus menyaksikan satiris berpapan
Dengan gelar panggung yang penuh tipu daya setan
Dengan tirai yang digantungi sinisme anak buah Tuan
Ha ha ha
Aku ini turunan adam yang tak mampu tunduk kanun
Kalau bukan karena empu
Kaki bengisku ini tak mau lagi berjaga di kandang ini
Tunggu saja nanti
Bagaimana aku mengeksekusi para birokrasi
Dengan budi kaum lemah yang sudah dilucuti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H