Aku ingat ketika kaki bengis ini datang bersama otaknya yang dangkal
Sebuah praja angkuh atas nama Tuhan
Kawah yang tengah diisi dengan mantra-mantra sakral
Dengan embel-embel 'aku ini anak buah Tuan'
Senyum culasmu lihai mengenyam ia yang lemah
Menendang ekspatriat yang juga ingin bersama Tuhan
Tapi ia pun tak tahan
Dengan bidikan genahar seperti tak berTuhan
Untungnya ekpatriat seperti aku bertahan
Tanpa harus menyaksikan satiris berpapan
Dengan gelar panggung yang penuh tipu daya setan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!