1. Jelaskan definisi ejaan
Definisi ejaan adalah melambangkan bunyi bahasa yang berbentuk huruf, kalimat dan lain-lain yang membentuk sebuah tulisan, ejaan juga mencakup penggunaan huruf yang tepat, penulisan kata yang baku, dan penggunaan tanda baca yang benar untuk menghindari kesalahan makna dalam penulisan. Ejaan adalah semua pedoman yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, pemisahan dan penggabungannya, serta penggunaan tanda baca (Mustakim, 1996) (Ruslan, 2021: 12).
2.Jelaskan dan sebutkan perkembangan ejaan di Indonesia
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) adalah kaidah ejaan berlaku di Indonesia sejak tahun 1972 hingga 2016 setelah melalui lima kali penyempurnaan yaitu Ejaan van Ophuijsen (1901-1947), Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1956), Ejaan Pembaharuan (1956-1961), Ejaan Melindo (1961-1967), Ejaan-Ejaan Baru / ejaan LBK (1967-1972).
 Penyempurnaan terakhir terhadap kaidah ejaan bahasa Indonesia dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 Novermber 2016 yang diberi nama Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) (Ruslan, 2021:12).
3.Apa perbedaan tiap ejaan
Perbedaan tiap ejaan bisa dilihat dari penulisannya, ejaan bahasa Indonesia sudah berubah beberapa kali hingga yang saat ini kita gunakan, ada beberapa jenis perbedaan ejaan yaitu :
*Ejaan Van ophuijsen (1901-1947)
Perbedaan penulisan ejaan Van ophuijsen dengan EYD
 Huruf y dItulis dengan j
Contoh: sajang (sayang)
Huruf u ditulis oe
Contoh: Oemum (umum)
Huruf j dengan dj
Contoh: djalan (jalan)
*Ejaan Republik/ejaan Soewandi (1947-1956)
Perbedaan penulisan ejaan Soewandi dengan Van ophuijsen
a. Huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada goeroe guru.
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata- kata tak, pak, maklum, rakjat.
c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur, ber- main, ke-barat-an.
d. Awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan(Saputra, Fitri, 2020:62)
*Ejaan Pembaharuan (1956-1961)
Perbedaan penulisan ejaan pembaharuan dengan EYD
gabungan vokal (diftong) ai, au, dan oi, ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi ay, aw, dan oy.
Contoh: santay (santai)
*Ejaan Melindo (1961-1967)
Hal yang berbeda antara Ejaan Melindo dengan ejaan sebelumnya ialah di dalam Ejaan Melindo gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta, diganti dengan c menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti dengan huruf nc, yang sama sekali masih baru.
Contoh: sedjadjar (sejajar)
  Mentjutji (mencuci)
  menganga (menana)
*Ejaan-Ejaan Baru / LBK (1967-1972)
Perbedaan penulisan ejaan baru dengan EYD
Contoh: konsonan DJ menjadi j
Remaja (remadja)
Konsonan nj menjadi ny
Sunyi (sunyi)
Konsonan sj menjadi sy
Syarat (sjarat)
*Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan ini adalah ejaan yang saat ini kita gunakan yang telah mengalami beberapa perbaikan / perubahan.
Contoh perbedaan EYD dengan ejaan lama yaitu:
Djarum menjadi jarum
Njata menjadi nyata
Sjarat menjadi syarat.
4.Sebutkan kesalahan-kesalahan penulisan ejaan yang sering terjadi
Kesalahan dalam penulisan ejaan yang sering terjadi adalah
*Penulisan kata depan seperti Menulis kata "di" dan "ke" sering kali orang salah dalam penulisan contoh menulis "di" dan "ke" untuk menunjukkan tempat "saya kuliah di Tangerang" ( untuk menunjukkan tempat kata "di" dan "ke" harus di pisah) "pisang itu dimakan" (ini juga benar karena di adalah imbuhan)
*Penggunaan huruf kapital sering kali terjadi kesalahan dalam menulis huruf kapital, huruf kapital di tulis di awal kalimat atau menunjukkan tempat dan nama orang.
*Penulisan tanda baca kebanyakan orang salah dalam menempatkan tanda baca.
*Penulisan Singkatan dan Akronim biasanya untuk menulis singkatan menggunakan huruf kapital semua seperti EYD, DLL.
5.Jelaskan definisi kalimat
Kalimat adalah susunan dari kata-kata yang membentuk sebuah kalimat tertentu, Bloomfield (1995), mengatakan bahwa kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu kontruksi gramatikal. Di sisi lain, Lado (1964), mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi oleh Sutan Alisjahbana (1978), yang menyatakan bahwa kalimat satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap. Sementara itu, Ramlan (1996:72) mengatakan "yang dimaksud dengan kalimat adalah suatu gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik" (Yusni, 2024: 29).
6.Apa saja ciri-ciri kalimat
Menurut Cook dalam badudu (2005:49) ciri-ciri kalimat Yaitu:
1.Kalimat secara relatif dapat dipisahkan, dan korpus apa saja dapat direduksi menjadi kalimat.
2.Kalimat mempunyai pola intonasi final yang dapat membantu memisahkan kalimat.
3.Kalimat terbentuk dari klausa. Klausa berkombinasi dalam suatu jenis ketergantungan terpola yang mencakup kombinasi klausa yang tidak mempunyai struktur menyeluruh dari suatu klausa tunggal (julianda, sari,2023: 51)
7.Jelaskan definisi paragraf
Paragraf adalah kumpulan dari banyaknya kalimat sehingga jadilah sebuah paragraf dengan ciri awal kalimat menjorok ke dalam,
Paragraf Menurut para ahli:
Soejito dan Hasan (1986), Oshima dan Hogue (1983), dan Tarigan (1986) (dalam Herman Gudiyono, 2012: 14) menyampaikan bahwa paragraf memiliki pengertian gabungan dari beberapa kalimat yang dirangkai secara padu dan utuh bersumber dari pikiran yang diekspresikan dalam bentuk tulisan untuk mendukung pokok pikiran dalam keutuhan dalam suatu karangan.
Dalman (dalam Lestari, Riska Fita, 2019: 76) mengemukakan bahwa paragraf adalah pemakaian bahasa secara tertulis. Paragraf merupakan himpunan dari beberapa kalimat (Muqtafin, DKK, 2023: 94).
8.Apa saja fungsi paragraf
Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan sebuah gagasan tunggal, tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak mempunyai pertalian dengan maksud tunggal tadi. Berikut adalah contoh paragraf dengan kesatuan pikiran (Fahrurrozi, Wicaksono, 2017: 117)
9.Jelaskan jenis-jenis paragraf
a.Paragraf Berdasarkan Pola Penalaran
Setiap paragraf pada dasarnya digunakan untuk menyampaikan ide pokok atau gagasan oleh seorang penulis ada lima jenis paragraf yang meliputi paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar(Rahmawati, DKK, 2023: 155).
*Paragraf deduktif adalah Paragraf yang disusun dengan cara menuliskan kalimat utama berisi kesimpulan bersifat umum pada awal paragraf, untuk dilanjutkan atau dilengkapi dengan kalimat penjelas berisi uraian tentang bukti, fakta, dan data sekaligus berfungsi memberikan alasan terhadap pernyataan penulis dalam kalimat kesimpulan tersebut (sutarni, Sukardi, 2008: 176)
*Paragraf induktif disebut juga paragraf khusus- umum, yaitu paragraf yang diawali dengan menye- butkan masalah-masalah khusus untuk memperoleh suatu kesimpulan umum yang mencakup seluruh peristiwa khusus sebelumnya. Dengan demikian, dalam paragraf induktif ini ide pokok atau kalimat utamanya terletak di akhir paragraf (Ismail kusmayadi, 2007: 43).
b.Paragraf Berdasarkan Gaya Pengungkapannya/Ekspresi
Dalam mengungkapkan suatu ide pokok atau gagasan melalui paragraf dapat dilakukan dengan berbagai gaya atau ekspresi. Hal ini bergantung pada tujuan dari komunikasi yang dilakukan. Paragraf berdasarkan gaya pengungkapannya dapat dibedakan menjadi paragraf narasi, deskripsi, eksposisi argumentasi, dan paragraf persuasi (Rahmawati, DKK, 2023:161).
c.Paragraf Berdasarkan Urutannya
Berdasarkan urutannya paragraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) paragraf pembuka, (2) paragraf isi, dan (3) paragraf penutup (Rahmawati, DKK, 2023: 169), paragraf ini yang tidak dapat di pisahkan setiap menulis sesuatu karena sudah menjadi struktur dalam menulis.
Daftar pustaka
Ruslan, 2021, Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Dalam Surat Dinas, jaten: Yayasan Lembaga Gumun Indonesia (YLGI).
Saputra, Fitri, 2020, TEORI DAN APLIKASI BAHASA INDONESIA, Jawa Tengah: CV kekata group.
Yusni, 2024, Penguasaan Kosa Kata dan Struktur Kalimat Bahasa Indonesia, Sumatra Barat: CV Azka pustaka.
Julianda, sari, 2023, Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa dan Umum, penerbit NEM.
Muqtafin, DKK, 2023, Pendidikan Bahasa Indonesia, Sumatra Barat: CV Azka pustaka.
Fahrurrozi, Wicaksono, 2017, Sekilas Tentang Bahasa Indonesia (revisi)
Catatan Mengenai Kebijakan Bahasa, Kaidah Ejaan, Pembelajaran Sastra, Penerjemahan dan BIPA, Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.
Rahmawati, DKK, 2023, KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR, Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Sutarni, Sukardi, 2008, Bahasa Indonesia 3, Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan.
Ismail kusmayadi, 2007, Think Smart Bahasa Indonesia, bandung: Penerbit Grafindo Media Pratama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI