Mohon tunggu...
Fatima Ulya S
Fatima Ulya S Mohon Tunggu... -

remaja bercermin pada air. dan bayangannya terbawa riak.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar

30 September 2017   22:42 Diperbarui: 30 September 2017   22:45 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di samping itu, pada zaman ini sedang popular sayuran organik, tanpa pestisida. Tidak hanya untuk golongan menengah ke atas, saya ingin mengajak para ibu-ibu untuk mengurangi harga tawar. Saya juga bukan dari keluarga yang mampu sekali, namun saya tidak ingin di saat saya mampu, ada orang lain yang menyokong kehidupan orang lain (baca: petani) tidak mampu untuk lebih menyekolahkan anaknya
tinggi. Saya juga masih menawar, namun dalam taraf wajar agar menguntungkan kedua belah pihak.

Lebih utama lagi, pasar lokal harus ditingkatkan karena sektor ekonomi masyarakat berkembang
di sini. Pemerintah kota sebaiknya menselaraskan pasar. Seperti misalnya merapikan letak kios-kios pasar, membangun kembali pasar, dan mempromosikan pasar pada masyarakat luas.

Agar paradigma awal terhadap pasar kembali. Bahwa pasar, bagaimanapun bentuknya, adalah salah satu sarana pembangunan Indonesia di tingkat masyarakat. Sebab semua daerah pasti punya pasar dan karakter orang dapat ditentukan pula dari pasarnya.

30 September 2017, 22:16

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun