Sebelumnya, apa sih yang dimaksud fiksi? Fiksi merupakan karya berdasarkan imajinasi si penulis. Jadi cerita fiksi bersifat tidak nyata. Buku fiksi sangatlah imajinatif, tulisan yang terkandung dalam buku fiksi belum tentu benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.Â
Buku fiksi memiliki sistematika yang cenderung bebas dibandingkan buku-buku non fiksi. Maka dari itu, buku fiksi isinya tentang pengekspresian diri si penulis.Â
Baik berupa tulisan maupun penyusunan kata-kata dalam buku. Buku fiksi cenderung melibatkan emosi pembaca, dan gaya bahasanya pun lebih bebas agar para pembaca mudah memahami alur cerita.
Contoh buku fiksi yang saya baca adalah novel bergenre romance. Di dalam novel fiksi tersebut kebanyakan menceritakan tentang pemeran utama beserta bermacam-macam klimaks, dan juga bermacam-macam ending.Â
Suatu waktu teman saya pernah berkata "Kamu kok baca novel terus sih? Genrenya romance lagi, alay tau!". Padahal pada setiap novel yang saya baca, selalu memberikan banyak sekali pelajaran atau wawasan. Entah itu kita ambil dari awal cerita, klimaks, ataupun ending.
Awalnya saya tidak memiliki ketertarikan untuk membaca buku. Apapun itu. Tetapi, karena di waktu luang saya selalu membaca novel online, akhirnya saya ketagihan membaca hingga sekarang.Â
Dan saya pun sudah mengumpulkan beberapa novel yang cerita disusun dengan gaya bahasa yang apik. Saya selalu menyukai ending pada setiap novel yang saya baca, benar-benar mengagumkan dan tidak terduga atau biasa dibilang "plot twist" banget.Â
Penulis benar-benar mengekspresikan semua imajinasinya ke dalam buku. Sehingga saya sebagai pembaca sangat dibuat tertarik dengan kisah-kisah yang dibuat. Bahkan pada beberapa novel saya dibuat tertawa, bahkan sampai menangis.
Adapun satu novel yang membuat saya benar-benar berkesan. Dengan judul Kudasai karya Brian Khrisna. Dalam novel memiliki alur yang tidak terduga. Pada saat membaca selalu dibuat tertawa, menangis, dan penasaran dalam satu waktu.Â
Klimaks cerita berada di tengah-tengah cerita. Gaya bahasanya pun selalu menarik dan mudah dipahami. Bahkan buku ini memiliki 444 halaman, tetapi terasa kurang.Â
Brian Khrisna memiliki 6 buku, baik itu novel maupun cerpen. Karyanya selalu menarik minat pembaca, karena kisah dalam novel maupun cerpen kebanyakan selalu relate dengan kisah percintaan para remaja.Â
Pada novel Brian Khrisna, selalu menyelipkan candaan, sehingga pembaca tidak dibuat pusing saat membaca.
Pastinya membaca buku memiliki manfaat yang sangat beragam. Dengan membaca buku bisa meningkatkan kemampuan atau imajinasi. Dari dengan banyak membaca semakin banyak kosakata yang kita ketahui.Â
Pikiran kita pun bisa terbuka dengan membaca banyak buku. Intinya, membaca buku apapun itu sangat menyenangkan. Dengan genre romance pun pasti ada pelajaran yang kita ambil. Â Maka dari itu yuk baca buku mulai sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H