Implementasi dalam Sesi Konseling
1. Sesi Berstruktur: Konselor dapat merancang sesi seni yang berstruktur dengan tujuan tertentu, seperti mengatasi rasa takut atau marah.
2. Sesi Bebas: Memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih jenis seni dan apa yang ingin mereka buat, membantu mereka merasa lebih nyaman dan terbuka.
3. Diskusi Pasca Aktivitas: Setelah kegiatan seni, konselor bisa berdiskusi dengan anak tentang apa yang mereka buat dan perasaan yang muncul selama proses tersebut.
 Peran Orang Tua dan Guru
1. Dukungan di Rumah: Orang tua dapat mendukung anak dengan menyediakan bahan-bahan seni di rumah dan mendorong mereka untuk berkreasi.
2. Kolaborasi dengan Konselor: Guru dan orang tua bisa berkomunikasi dengan konselor untuk mengetahui perkembangan anak dan menerapkan teknik yang sama di lingkungan sekolah dan rumah.
Studi Kasus dan Hasil
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam kegiatan seni dalam sesi konseling cenderung lebih terbuka dan mampu mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Contohnya, seorang anak yang mengalami kesulitan mengungkapkan kesedihannya dapat menggunakan seni untuk menunjukkan perasaannya, yang kemudian bisa diidentifikasi dan dibahas oleh konselor.
Kesimpulan
Menggunakan seni dalam bimbingan konseling anak usia dini adalah pendekatan yang efektif dan menyenangkan. Ini tidak hanya membantu anak-anak mengekspresikan diri mereka, tetapi juga membantu konselor memahami dan menangani masalah emosional dan perilaku dengan lebih baik.