Mohon tunggu...
Ulviana
Ulviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah presiden untuk diri saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

2 Juni 2022   07:50 Diperbarui: 2 Juni 2022   07:51 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan jika kita adalah sebuah Bus kota, Bus yang tidak mampu berkata-kata namun memahami segala cerita penumpang melalui tapakan kaki di lantainya. Kira-kira bagaimana rasanya ya? Mungkin seperti kita yang suka kepo dengan urusan orang lain, kepo dengan keadaan orang lain dengan menyecroll-nyecroll SW atau feed IG nya. Hehe. Dengan menjadi Bus mudah saja kita mendapatkan informasi tersebut.

Tapi, jika hanya kepo saja untuk apalah. Lebih baik kita bayangkan diri kita menjadi Bus sambil membaca buku "Semua Ikan di Langit" karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie ini. Selain kamu dapat merasakan sensasi menjadi benda mati, kamu juga akan tau banyak hal mengenai filsafat kehidupan, yah terutama kehidupan manusia.

Judul Buku: Semua Ikan di Langit

Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Cetakan Pertama: Jakarta, Februari 2017

Penerbit: Grasindo

Cover      :

Membaca novel ini tidak mengingatkan saya pada buku atau film apapun, karena saya baru menemukan model kisah yang seunik ini. Sebenarnya hanya kisah travelling sebuah Bus. Namun kisah ini menjadi unik ketika tokoh Beliau dimunculkan. Ketika pengemudi Bus adalah Beliau, Bus itu dapat jalan-jalan bahkan sampai ke luar angkasa.

Novel dengan genre fantasi ini cocok dengan pesan dibalik penulisan novel yang menurut saya agak kontroversial. Seperti saya yang baru ngeh di halaman entah keberapa bahwa tokoh Beliau yang digambarkan sebagai anak lelaki kecil adalah Tuhan. Rasanya ada sebagian dari diri saya yang kurang terima dengan perumpamaan tersebut.

Namun saya justru malah tambah kepo kira-kira mbak Ziggy ini mau menyampaikan apa.
Sebagian diri saya menerima karena mungkin tanpa tokoh Beliau, mbak Ziggy akan menggagal pahamkan pembaca mengenai bagaimana perilaku-perilaku Tuhan dapat tercipta. 

Seperti mengenai hal yang kita lakukan yang membuat Tuhan sedih kemudian dampak kesedihan itu apa bagi kita, ada juga penjelasan mengenai keadaan ketika Tuhan bahagia, lebih kerennya lagi juga ada contoh ketika Tuhan marah bagaimana, dan masih banyak hal lagi yang bisa kamu baca sendiri. Sehingga, pada akhirnya menurut saya ini adalah hak bagi setiap penulis untuk membuat kisah fantasi seperti apa.

Toh dengan pemahaman kita mengenai kapan dan bagaimana ketika Tuhan sedih, bahagia, dan marah; kita dapat mengkondisikan apa yang akan kita lakukan. Agar ketika kita mendapat musibah atau ujian dari Tuhan setidaknya tidak menyalahkan orang lain sebagai penyebab musibah kita, apalagi sampai menyalahkan Tuhan sebagai pencetak takdir kita. 

Emmm bukannya adanya asap itu karena adanya api ya? Kalau hal sulit dari hidupmu itu efek dari sedihnya Tuhan sebab perilakumu pada-Nya atau mungkin efek dari marahnya Tuhan padamu sebab perilakumu pada-Nya bagaimana?

Emmm agak njelimet ya...

Lebih sederhananya seperti ini. dalam novel tersebut. Tuhan dijelaskan hanya ingin dicintai makhluknya. Hanya sekedar itu kita dihidupkan. Lalu bagaimana cara mencintai-Nya? Ya tentunya kita harus belajar dan selalu belajar mengenai-Nya. Apa yang Tuhan suka, apa yang Tuhan tidak suka, ketika Tuhan sedih itu bagaimana, ketika Tuhan bahagia bagaimana, ketika Tuhan marah bagaimana, dan lain sebagainya seperti kita jatuh cinta dengan sesama manusia (bukan sesama jenis -_-).

Kamu pasti selalu kepo kan dengan dia yang kamu taksir?

Nah, inilah novel yang akan membantu kamu untuk bisa lebih memahami Tuhan. Jika kamu benar-benar paham, cinta itu akan tumbuh sendiri tanpa kamu sadari.

BTW, saya selalu takut menceritakan terlalu detail ketika sedang merivew buku. Gak kebayang kalau ada banyak reviewer dalam sebuah buku (dengan penceritaan ulang isi buku), yang menjadikan pembaca malah malas membaca buku yang direview karena sudah tahu isi ceritanya apa. Kasihan penulisnya kan...

Terimakasih dan maaf_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun