9. Ahmad D. Marimba, pendidikan ialah bimbingan secara sadar oleh pendidik akan berkembangnya jasmani dan rohani para peserat didik bertujuan agar terbentuk kepribadian yang baik dan utama.
10. Edgar Dalle, pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan keadaan sadar yang dilakukan oleh masyarakat, keluarga, juga pemerintah dengan perantara kegiatan -- kegiatan seperti latihan, bimbingan, ataupun pengajaran yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun luar sekolah, guna untuk mempersiapkan peserta didik supaya dapat memainkan peranan yang baik dalam berbagai macam lingkungan hidup.
11. Menurut UU No. 2 / 1989, pendidikan merupakan upaya yang dilakukan dengan tidak adanya paksaan untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan, maupun pelatihan bagi peranan peserta didik tersebut di masa yang akan datang.
12. Menurut UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik adalah usaha sadar yang telah diagendakan guna menjadikan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik yang aktif mengembangkan potensinya agar mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, akhlak mulia, pengendalian diri, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.Â
Pada kajian literatur berupa media cetak dan internet ditemukan banyak golongan memberi arti tentang pendidikan. Namun ungkapan yang paling kuat ialah pendidikan adalah proses belajar mengajar antara pengajar dan peserta didik guna mencapai berbagai pengetahuan yang diharapkan dan menjadi bekal untuk masa depannya.
Karena itu, pengertian pendidikan tidak hanya dalam lingkup sekolah saja, dan tidak harus berseragam saja. Karena bertujuan untuk menambah wawasan, bermain pun juga termasuk dalam lingkup belajar. Seperti contoh lain, ketika saat kita masih balita, dibantu berbicara dan berjalan dengan orang tua kita, hal itu juga termasuk pendidikan.
Konflik yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah konflik yang terjadi antar pendidik, antar peserta didik, bahkan antara pendidik dan peserta didik. Dalam lingkup sekolah, biasanya antar siswa terjadi konflik yang sepele seperti berebut alat tulis, saling ejek, adu argumen yang menyakiti perasaan orang lain, dan lainnya yang membuat pertemanan antar mereka menjadi berantakan dan tidak rukun seperti sedia kala.Â
Konflik seperti itu selayaknya bisa diselesaikan dengan cara mereka sendiri atau dengan bantuan seorang guru di sekolahnya. Dan dampak dari terselesaikannya konflik tersebut akan membuat beberapa pihak belajar dari kesalahannya dan mampu mengevaluasi dirinya sendiri.Â
Tidak jarang pula konflik terjadi pada antar pendidik, biasanya hal ini dipicu oleh kesalahpahaman, keegoisan, status jabatan, dan lain sebagainya sehingga mengakibatkan antar pihak enggan melakukan hubungan yang rukun atau membangun suasana yang damai.
Konflik seperti ini dapat diatasi dengan cara saling klarifikasi tentang penyebab konflik yang terjadi, menerima dengan lapang dada apapun jabatan dan resiko dari jabatan dimilikinya, dan saling menghargai sehingga dapat terselesaikan dengan baik konflik tersebut dan mampu membangun komunikasi yang baik untuk kedepannya.Â
Tidak menutup kemungkinan pula konflik terjadi antara pendidik dan peserta didik. Hal ini sering terjadi pada dosen dan mahasiswa, yang keduanya terjebak konflik biasanya diakibatkan saling tidak menyutujui isi pemikiran lawan tentang ilmu.