Mohon tunggu...
Asep Saeful Ulum
Asep Saeful Ulum Mohon Tunggu... Operational Manager of ButterflyAct - Training and Coaching -

Panggilan hati saya adalah tentang Pengambilan Keputusan. Saya tertarik untuk belajar dan membantu apapun yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Sedang menekuni bidang Personal Decision Making, menulis buku tentang keputusan, dan akan merambah pada Government Decision Making. "Trainer Pengambilan Keputusan | Authorized Trainer of ButterflyAct"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 Langkah Menuju Performa Puncak

9 Juli 2015   17:35 Diperbarui: 9 Juli 2015   18:05 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak menginginkan berada di performa puncak?

Di ranah intelektual, kita menginginkan meraih prestasi yang tinggi, menjadi pribadi yang terus belajar dan memiliki wawasan yang luas. Di ranah sosial, kita merasa bahagia saat jalinan pertemanan kita luas, relasi kita banyak, kemudahan yang juga banyak didapatkan karena jaringan yang senantiasa dijaga.

Di ranah finansial pun demikian.

Begitu pula di ranah keluarga, ada ketenangan dan kenyamanan ketika kita memberikan peran yang lebih sehingga rumah menjadi tempat yang nyaman untuk kembali, menambah energi, dan sumber inspirasi. Dan di ranah spiritual, jauh di bagian diri yang terdalam, kita ingin mendapatkan keyakinan yang sejati.

Kemudian, bila performa puncak itu dikaitkan dengan Proses Bisnis, Vincent Gaspersz memberikan Prinsip 5P untuk menuntun sebuah proses bisnis menuju performa yang luar biasa.

Performa unggul hanya akan muncul dari People yang unggul. Performa unggul itulah yang menjadikan Proses Bisnis menjadi unggul sehingga outputnya adalah produk yang juga unggul. Di ujung, produk yang unggul itu akan mengukur profit yang juga unggul.

People – PerformanceProcessProductProfitability

Menjadi seseorang yang senantiasa memberikan performa puncak sehingga nanti berimbas bagus kepada sebuah proses, rupanya tidak sesederhana mengurutkan bilangan dari 1 menuju 2. Perlu kesabaran, pedoman, dan fleksibilitas yang tinggi.

Lalu, bagaimana agar kita bisa tetap memberikan performa puncak?

Dari hampir 10 tahun memberikan pelatihan (soft skill) terutama tentang melahirkan performa puncak, setidaknya, ada 5 hal yang kami rancang yang bisa dilakukan untuk mencapai performa puncak dimanapun ranah yang ingin didaya gunakan.

[1] Menjadi Gelas Kosong

Sebagai makhluk yang senantiasa belajar, sebelum menunjukkan performa (tindakan, respon) yang spesifik, tentu kita harus terus memperdalam ilmu dan memperluas wawasan. Menjadi Gelas yang Kosong berarti siap untuk belajar dari setiap yang terlihat, terdengar, dan apa yang melintas dalam rasa. Menjadi Gelas yang Kosong berarti siap untuk belajar dari siapapun, baik itu dari mereka yang masih muda, figur otoritas, atau dari komunitas di tempat kita berada.

[2] Selalu bertanya “Apa Manfaatnya Bagiku?”

Sebelum terburu-buru menilai sesuatu, selalu tanyakan kepada diri ‘Apa Manfaatnya Bagiku?’ Tidak hanya bertanya, tapi juga kita harus mencari jawabannya. Pencarian jawaban dari pertanyaan yang positif akan mendekatkan kita kepada performa yang juga positif. Mungkin besok lusa kita harus mengalami pengalaman yang baru dan itu sangat tidak nyaman, mungkin besok lusa kita mendapati kejadian yang sepertinya menyengsarakan. Tapi sebelum buru-buru membuat penilaian atas apa yang sedang terjadi, awali dengan pertanyaan “Apa Manfaatnya bagiku?”

[3] Bersenang-senanglah

Salah satu ciri dari sebuah performa puncak adalah dia enjoy ketika melakukannya. Tentu, bersenang-senang ini tidak lantas menghapus esensi dari keseriusan. Tapi, tidak pernah ada performa puncak yang muncul dari perasaan yang sedih, murung, atau bimbang. Kecuali memang performanya adalah performa kemurungan. Bersenang-senang akan menjaga kita untuk tetap optimis meraih hasil terbaik di akhir nanti.

[4] Belajar dengan melibatkan diri

Kesalahan terbesar di alam semesta ini adalah saat kita tidak melibatkan diri. Mereka yang hanya membaca teori bagaimana memunculkan performa puncak akan sangat berbeda dengan mereka yang langsung melibatkan diri dalam peran-peran yang mengharuskan mereka untuk perform. ‘Panggung’ untuk kita memberikan performa tersedia sangat luas. Dari mulai kamar, rumah, sekolah. Darat, laut, udara. Semuanya disedikan agar kita bisa perform. Libatkanlah diri dan ambil pelajarannya.

[5] Disiplin melakukan review

Perbaikan yang terus menerus, apalagi dari sebuah performa, hanya akan muncul dari proses review; mengevaluasi, memberi feedback, kritik dan masukan. Semua perlu dilakukan dengan disiplin. Minimal dilakukan antara 2 orang. Review itulah yang kelak akan menentukan di kelas mana kita akan berdiri.

 

Selamat berlatih.

Selamat menempa diri melahirkan performa puncak.

Selamat bermetamorfosa !

 

Ditulis oleh :
Team R&D (Research and Development Program)
ButterflyActTraining and Coaching

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun