Mohon tunggu...
Ulul Laily
Ulul Laily Mohon Tunggu... Mahasiswa - Generasi Z

Hanya Sekedar berbagi, semoga Menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sakit Hati Dibalas Prestasi: Seutas Kisah dari Mantan Kurir

13 Agustus 2024   19:16 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:24 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Ulul Laily dokpri

Berasal dari keluarga kurang mampu, Fauzi, lulusan IAIN Madura memilih banting setir dengan menjadi kurir J&T express area Proppo Pamekasan dibanding dengan menjadi guru. Kecilnya gaji yang didapat guru menjadi hal yang sangat dipertimbangkan mengingat tidak sebandingnya pengeluaran dengan pemasukan yang ia dapat. Sedangkan ia saat ini merupakan sandaran ekonomi keluarganya sekaligus memiliki keinginan untuk melamar dia yang dicintai. 

KURIR NIHIL LIBUR

Beberapa bulan setelah kelulusannya, J&T express membuka pendaftaran. Melihat gaji yang ditawarkan cukup tinggi dibanding jadi guru honorer, ia memutuskan untuk mendaftar dan diterima. Ia mengambil pekerjaan itu dengan segala konsekuensinya bahkan di grup alumni terkadang jadi bahan guyonan teman-temannya, bahkan beberapa dari mereka mulai merendahkan dan memandangnya dengan sebelah mata.

Setiap hari ia harus bekerja mulai dari pagi sampai sore bahkan menjelang malam demi perbaikan ekonomi keluarga dan untuk seorang wanita yang dicinta. Ia mengantarkan paket dari rumah ke rumah, tak peduli panas atau hujan, paket yang dipesan harus sampai di tangan customer. Hari libur hanya menjadi wacana belaka. Bahkan di hari-hari penting, dimana ia seharusnya menghabiskan waktu dengan keluarga, pesanan paket membeludak, yaa mau tidak mau harus tetap bekerja.

GAJI DITABUNG UNTUK MELAMAR SI DIA

"aku harus lebih giat lagi bekerja, gak usah ngeluh karena capek, karena semua yang ku lakukan demi keluarga dan dia" tegasnya. 

Tak terasa sudah satu tahun lamanya Fauzi bekerja dengan kerasnya, akhirnya uang yang ditabung pun cukup untuk membeli cincin. Dengan senang hati, Ia bergegas untuk menyempatkan membeli cincin tersebut disaat bertugas. "Aku akan memberinya kejutan untuk melamarnya, kapan ya kira-kira? tak simpan dulu" lanjutnya. Kemudian ia lanjut kerja. 

Namun tak lama dari itu, wanita yang akan ia lamar ternyata telah menerima lamaran orang lain bahkan tanpa memberi tahu dirinya sebelumnya. Mendengar hal itu, hatinya sakit. Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, ditinggal pas semuanya sudah hampir selesai, bahkan ditinggal demi memilih dia yang lebih mapan ekonominya. Sempat terpuruk, tapi The show must go on. 

Ia jual lagi cincinnya. 

Fauzi langsung putar balik untuk tidak memikirkannya dan kembali membuka lembaran baru dengan fokus pada cita-citanya. Dengan IPK yang cukup tinggi, dengan kemampuan yang juga tidak bisa diragukan, sepertinya sangat disayangkan jika hanya menjadi kurir apalagi hanya memikirkan dia yang sudah bahagia dengan pilihannya. Mimpi jadi dosen harus direalisasikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun