Penggunaan media yang berbeda dapat merubah prinsip-prinsip tersebut dan juga dapat memberi tanggung jawab berbeda kepada seorang penulis. Berdasarkan buku “Writing for Digital Media” yang ditulis oleh Brian Carroll, terdapat beberapa hal yang menjadi landasan dalam penulisan yang baik, yaitu memperhatikan mengenai tata bahasa, ejaan serta tanda baca (Carroll, 2010: 4). Landasan tersebut sudah ada jauh saat masa sebelum kita menggunakan komputer.
Sebelum adanya komputer kita dapat melihat bahwa pengaturan tata bahasa, ejaan serta tanda baca yang terdapat pada berbagai artefak sejarah. Benda-benda tersebut merupakan alat komunikasi yang digunakan pada era batu, namun berbeda dengan era informasi saat ini bagaimana perkembangan teknologi sudah membuat kemajuan alat komunikasi, saat ini media yang digunakan untuk menyampaikan informasi dapat berupa komputer.
Penggunaan kedua media tersebut tentunya berbeda tetapi metode untuk menerapkan penulisan yang baik tetaplah sama, yakni dengan memperhatikan tata bahasa, ejaan dan tanda baca. Hanya saja media yang digunakan sudah sangat jauh berbeda.
Prinsip Menulis Yang Baik
Menurut konfusius dalam (Carroll, 2010: 7), sebenarnya prinsip-prinsip penting tidaklah peduli terhadap medium dan audiensnya, tetapi yang terpenting adalah mengetahui bahwa menulis merupakan proses pra menulis, menulis, menjadi, merevisi, mengedit kembali, merevisi kembali dan evaluasi. beberapa prinsip menulis yang baik adalah sebagai berikut :
- Singkat
Tulisan yang dibuat haruslah jelas serta ringkas. Penulisan yang panjang membuat audiens jadi tidak tertarik untuk melihat lebih lanjut mengenai apa yang Anda tulis. oleh sebab itu tulisan yang singkat dan jelas menjadi kunci bagi penulis untuk menarik perhatian audience. - Tepat
Penggunaan kata dalam sebuah penulisan haruslah tepat sesuai dengan keinginan dan maksud yang disampaikan jangan menggunakan kata yang berbelit-belit dalam menyampaikan maksud dari suatu kalimat. - Aktif
Hindari penggunaan kalimat pasif. terdapat beberapa kalimat pasif yang terlihat cocok untuk digunakan dalam penulisan, namun kalimat pasif cenderung lebih panjang dan membuat audience sulit untuk membacanya. - Imajinatif
Hindari penggunaan kalimat yang dapat menyebabkan klise dalam pengartian. - Langsung
Kalimat pendek dapat mempengaruhi pemahaman dalam menulis. - Konsisten
Penulis harus memperhatikan keseimbangan kalimat, terlebih kalimat yang menggunakan konjungsi koordinasi (dan, tetapi, atau, untuk, belum, jadi). kalimat tersebut harus digabungkan dengan konsisten. - Waspada
Penulis harus memperhatikan aspek-aspek sensitif seperti perihal plagiasi, stereotip dan berbagai hal lain yang dapat membingungkan pembaca. - Ringkas
Sampaikanlah ide dalam tulisan Anda secara ringkas dan jelas.
Itulah sedikit ulasan terkait mengapa penulisan digital itu penting!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H