Mohon tunggu...
Ujang Lukman
Ujang Lukman Mohon Tunggu... Guru - Pengawas SMA Kota Bogor

Ujang Lukman adalah seorang pengawas SMA di wilayah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muhasabah Diri di Masa Pandemi Covid 19

18 April 2020   08:40 Diperbarui: 28 April 2020   09:04 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kompetensi diri kita sebagai kepala sekolah perlu mendapat sentuhan.  Kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan social. Perkuat pemahaman dan keilmuan tentang kompetensi kepala sekolah. Aplikasikan kompetensi tersebut dalam memimpin sekolah. Jadikan para stekaholder sekolah sesuai dengan forsinya sebagai mitra. Focus pada visi dan kisi sekolah yang kita buat. Jaga idelaisme sesuai ranah norma yang ada.

Kita sebagai pengawas sekolah, sudah tahu kah bahwa pengawas sekolah merupakah jabatan penting dalam dunia pendidikan. Pengawas sekolah merupakan jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh seorang pegawai negeri sipil dari guru. Pengawas sekolah berdedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan yang mencakup pegawasan akademik dan manajeria. Secara struktur keorganisasian, pengawas sekolah berada di bawah garis komando kepala dinas pendidikan. Sehingga posisi pengawas sangat strategis dalam penyelenggaraan pendidikan. Tetapi, faktanya apa yang kita rasakan?

Kita sebagai pengawas perlu mengkaji diri. Sudahkah kita memahami dan memiliki kompetensi pengawas? Bagaimana stategi kita dalam melakukan pengawasan akademik dan majerial?  Yakinkah bahwa dalam program pengawasan akademik kita tertera pembinaan guru, pemantauan standar nasional pendidikan, penilaian kinerja guru, pembimbingan dan pelatihan professional guru? 

Lihat kembali di program pengawasan manajerial kita, apakah sudah mencakup pembinaan kepala sekolah, pemanatauan SNP terkait dengan manajerial, dan penilaian kinerja kepala sekolah? Bagaimana semua program yang kita buat dalam implementasinya? Ada kah kendala? Bagaimana strateginya? 

Bagaimana dukungan Dinas Pendidikan terhadap kita? Bagamiana tanggapan sekolah binaan kita? Itu semua dapat kita jadikan bahan kaji diri, muhasabah diri agar kita lebih baik. Agar semua yakin akan eksistensi pengawas sekolah yang begitu strategis dan teramat penting dalam penjaminan mutu pendidikan.

Kita semua berharap, Kementrian pendidikan dan kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/ Kota agar mengkaji semua kebijakan. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan masyakarat? Apakah regualasi untuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan sudah sesuai dengan peruntukkannya? 

Apakah UU Sistem pendidikan masih bisa dijadikan rujukan dalam pendidikan di negera kita, apakah UU Guru dan Dosen masih sesuai dengan kebutuhan guru dan dosen saat ini? Bagaimana kabar pola karir guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah beserta tunjangannya? Apakah permendikbud yang masih berlaku masih sesuai dengan kondisi saat ini, apakah kurikulum saat ini masih tetap dipertahankan, atau kah gara gara ganti mentri ganti kebijakan, ganti kepala daerah ganti kepentingan. Perlu kaji diri, muhasabah diri. Semoga semua lebih baik.

Selamat datang ramadhan, selamat tinggal covid 19. (uluk77)

Ditulis oleh: UJANG LUKMAN (Pengawas SMA KCD Pendidikan Wilayah II)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun