Fadil yang pernah menjadi trainer di radio 94.5 fm. Ke depan ia bermimpi akan memberikan kontribusi untuk Aceh dalam bidang akademik. Mengingat sebelumnya dirinya pernah mengejar selama dua semester di Poltekpel Malahayati. "Tidak hanya di bidang akademik tapi juga bagian lainnya yang saya kira saya ada kelebihan disitu," tutur Fadil.
Terkait memberikan perubahan untuk Aceh, jelas Fadil, semua orang Aceh pasti ingin memberikan perubahan untuk Aceh. Namun, ia akan memulai dengan hal-hal kecil,"saya selalu mengajak kawan kawan untuk, ayok sekolah ke luar biar kebuka pikiran karena semakin jauh kita kunjungi semakin kita tahu perbedaan, lebih open minded," terangnya.
Menurut Fadil, semakin banyak anak Aceh kuliah diluar semakin banyak yang memberikan perubahan untuk Aceh.
Perbedaan di China dan Indonesia
Perbedaan di China dan Indonesia, kata Fadil, di China orangnya gigih, disiplin, kalau jam makan mereka makan, jam tidur mereka tidur dan jam main mereka main. "Selalu disiplin dengan hal itu," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, mereka yakin dengan yang di inginkan, jika mau A harus A dan juga mereka masih menjaga kelestarian budayanya, budaya berkumpul dengan keluarga, tarian tradisional. Di China juga sering dipinggir jalan orang tua joget joget, rame-rame jaga kebersamaan, jaga keharmonisan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H