Dalam penelitian ini, digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memilih bahan baku yang paling sesuai untuk industri daur ulang kertas. AHP adalah metode yang digunakan untuk membuat keputusan dari beberapa kriteria yang berbeda.
5. SWOT Analysis: Strategi Posisi Konsumsi Bahan Baku
Melalui analisis SWOT, strategi posisi konsumsi bahan baku dalam industri daur ulang kertas di Indonesia dapat diidentifikasi. Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut:
- Internal Factor Analysis Strategy (IFAS) memiliki nilai 0.05, menunjukkan kekuatan dalam industri ini.
- External Factor Analysis Strategy (EFAS) memiliki nilai -0.03, menunjukkan adanya ancaman eksternal yang harus dihadapi.
6. Strategi Posisi: Diversifikasi Bahan Baku
Berdasarkan analisis SWOT, strategi posisi yang tepat untuk industri daur ulang kertas di Indonesia adalah diversifikasi bahan baku. Diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan penggunaan bahan baku lokal.
7. Kolaborasi untuk Meningkatkan Tingkat Pengumpulan Kertas Daur Ulang
Salah satu langkah penting untuk meningkatkan bahan baku lokal adalah melalui kolaborasi antara pemerintah, industri daur ulang kertas, dan lembaga terkait. Dengan bekerja sama, mereka dapat meningkatkan tingkat pengumpulan kertas daur ulang dari masyarakat.
8. Manfaat Lingkungan dari Industri Daur Ulang Kertas
Industri daur ulang kertas memiliki manfaat besar bagi lingkungan. Beberapa di antaranya adalah:
- Mengurangi penebangan pohon: Dengan menggunakan kertas daur ulang, permintaan akan kertas dari kayu hutan dapat berkurang, sehingga membantu mencegah deforestasi.
- Mengurangi limbah: Daur ulang kertas membantu mengurangi limbah kertas yang terbuang dan mengurangi beban di tempat pembuangan akhir.
9. Manfaat Ekonomi dari Industri Daur Ulang Kertas
Industri daur ulang kertas juga memberikan manfaat ekonomi bagi negara dan masyarakat. Beberapa manfaat ekonomi dari industri ini adalah:
- Penciptaan lapangan kerja: Industri daur ulang kertas dapat menciptakan lapangan kerja baik di sektor produksi maupun pengumpulan bahan baku.
- Peningkatan nilai tambah: Daur ulang kertas menciptakan nilai tambah dari limbah kertas yang tadinya tidak bernilai.