Mohon tunggu...
Ultimate Bias
Ultimate Bias Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan

2 September 2017   13:43 Diperbarui: 2 September 2017   13:55 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

10:52

Kau hanya berharap ada yang menjawab..

Namun, Ia menjawab hanya kepada yang berharap..

Maka, jangan lenyap harapan mu..

Detik ada hanya bagi yang berpengharapan..

Mengapa?

Karena sang waktu juga adalah milikNya..

Maka, jangan lenyap harapan mu..

Pernah datang kepada mu si lemah, letih, dan lesu..

Lucu adalah ketika mereka tidak pernah kehilangan harapan, untuk memaksa mu menyerah..

Jangan kau kalah kepada mereka..

Maka, jangan lenyap harapan mu..

Bahkan kejemuan terus memiliki harapan agar kau menuruti nya..

Gagal ia, berhasil nya kau.. 

Berhasil nya ia, gagal nya kau..

Jangan kau turuti ia..

Maka, jangan lenyap harapan mu..

Ia yang menciptakan kau..

Hanya berharap Ia yang menjawab doa mu..

Tak kehilangan harapan Nya kepada mu..

Bantu Ia, maka jangan lenyap harapan mu..

11:20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun