Mohon tunggu...
Elisa Dwi Prasetya
Elisa Dwi Prasetya Mohon Tunggu... Dosen - Berkacamata

Pengajar di STTBB, Trainer di 24hProject, tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Plagiarisme

4 Juni 2024   19:23 Diperbarui: 7 Juni 2024   02:56 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini jenis tindakan daur ulang karya tulis milik sendiri tanpa melakukan perubahan yang signifikan. Lho, bukankah itu milik sendiri, apa salahnya? Benar milik sendiri, namun lebih elok jika Anda menghindarinya dengan cara merubahnya secara signifikan. Sebuah inovasi (yang Anda mau lakukan!) menjadi kunci mujarab untuk menjaga kualitas tulisan Anda dari hari ke hari semakin menanjak baik.

2. Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source)

Jenis tindakan membuat tulisan berdasarkan ide maupun pendapat orang lain tanpa memberitahunya. Alih-alih menuliskan sumbernya, Anda justru dengan berani mengakui, "Ini karya saya." Jangan mencuri ide dan karya orang lain tanpa memberitahu atau memberi kredit. Jaga integritas Anda dengan menyebutkan sumber dengan jujur.

3. Plagiarisme kepengarangan (Plagiarism of Authorship)

Jenis tindakan mengaku bahwa diri sendiri sebagai penulis dari karya milik orang lain. Ini tentu melebihi apa yang tertulis pada nomor dua di atas, yakni mengklaim diri sebagai penulis karya orang lain. Tindakan berani dan tidak jujur dalam mengakui karya 'utuh' orang lain, tentu tidak pantas. Hormatilah karya orang lain.

4. Plagiarisme kata demi kata (Word for Word Plagiarism) 

Jenis perbuatan menulis tiap kata dari karya orang lain tanpa memberi sumbernya. Menyalin kata demi kata tentu jauh lebih mudah jika harus melakukan parafrase atas tulisan orang lain. Apalagi menyalinnya tanpa menuliskan sumber. Selalu lakukan penelitian dengan benar dan jujur, ini membuat Anda terlatih menuangkan kata demi kata dengan orisinal.

Seorang penulis, apa pun naskahnya---skripsi hingga disertasi, atau fiksi maupun non fiksi---bertanggung jawab atas hasil karyanya. Nilai orisinal sebaiknya lebih diagungkan daripada nilai 'yang penting jadi'. Karena nilai diri seseorang akan jauh lebih istimewa dibandingkan segepok uang yang didapatkan, dan akan lebih terpuji dibandingkan pujian sesaat dari orang lain. Integritas seorang penulis adalah harga mati!

Yuk, mari terus berkarya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun