Mohon tunggu...
Ruslan Yunus
Ruslan Yunus Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis -

Belajar Menyenangi Humaniora Multidisipliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Duka untuk Palu, Donggala dan Sigi

10 Oktober 2018   08:58 Diperbarui: 10 Oktober 2018   09:45 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bantuan Keluarga Besar Kemenperin untuk korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah

Di dalam Bi'r Ruma, edisi ke-1, 2005 oleh Abdul Ghani, dikisahkan tentang kepekaan spontan -- terhadap kesulitan orang lain -- dari seorang Usman Bin Affan. Sahabat utama Nabi shallahu 'alaihiwasallam. Meski cukup "menggelitik" , kisah ini mungkin bisa menginspirasi kita. 

Ketika itu terjadi musim paceklik di kota Madinah. Kekeringan terjadi dimana- mana disertai kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Satu- satunya sumber untuk mendapatkan air bersih adalah sumur Rumah. Sumur ini adalah milik seorang Yahudi. Kondisi ini lalu dimanfaatkan oleh pemilik sumur dengan menjual air sumurnya kepada penduduk Madinah.

Mendengar hal tersebut, Usman bin Affan tergesa- gesa mendatangi pemilik sumur. Ia menyatakan niatnya untuk membeli sumur itu dengan harga yang cukup tinggi. Namun si pemilik sumur tak mau menjualnya, meski Usman menaikkan lagi harga penawarannya. Pemilik sumur tetap ngotot tak mau menjualnya. Akhirnya, Usman menawarkan suatu pilihan lain, ia membeli hanya separuh dari sumur itu dengan harga tetap sama, 20.000 dirham. Pilihan itu adalah sehari sumur itu menjadi milik Usman, sehari berikutnya milik pemilik sumur, secara bergantian. Pemilik sumur, menerima tawaran itu, karena berfikir akan memperoleh keuntungan dua kali.

Ketika tiba hari kepemilikan Usman, ia menyuruh penduduk Madinah untuk mengambil air dari sumur Rumah secara gratis. Ia juga meminta penduduk untuk mengambil air sebanyak untuk keperluan dua hari. Ketika keesokan harinya, tidak ada penduduk Madinah yang datang untuk membeli air. 

Hal ini membuat si pemilik separuh sumur itu memutuskan untuk menjual lagi separuh kepemilikannya kepada Usman. Setelah membelinya, Usman mewakafkan sumur itu kepada penduduk Madinah. Kini setelah lebih dari 14 abad berlalu, sumur Rumah masih tetap mengalirkan air bersihnya.

Di dalam sebuah hadisnya, Nabi shallahu 'alaihiwasallam berkata bahwa siapa yang berjalan untuk menghilangkan kesulitan saudaranya, maka Allah akan menurunkan baginya tujuh puluh lima ribu malaikat yang akan mendoakannya. Hadis ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.

Demikianlah bantuan dan uluran tangan kepada saudara- saudara kita yang sedang terkena musibah gempa dan tsuname di kota Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya terus mengalir. Sebagai rasa duka dan empati yang mendalam. 

Seperti hari ini, Jumat 5 Oktober 2018. Selepas salat Jumat, sembilan unit truk berisi logistik bahan makanan, pakaian, selimut, tenda, alas terpal dan lain- lain bertolak dari Makassar menuju lokasi musibah. 

Disamping itu terdapat juga 65 unit mini genset dan sejumlah mini solar kit. Bantuan ini berasal dari Keluarga Besar KementerianPerindustrian seluruh Indonesia, dan dikoordinir oleh Balai BesarIndustri Hasil Perkebunan di Makassar.

Bantuan diantar langsung oleh Kepala BBIHP Abd. Rahman Supu bersama perwakilan satker- satker Kemenperin di Makassar. Rencananya tanggal 7 Oktober 2018 di kota Palu, bantuan itu secara simbolis, akan diserahkan oleh Menteri Perindustrian Erlangga Hartarto. Selanjutnya bantuan akan diantar ke lokasi- lokasi musibah. 

Seperti sebuah tubuh, yang jika sakit satu bagian tubuh, maka sakit pulalah bagian -bagian tubuh lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun