Mohon tunggu...
Ulistya Oktaviana
Ulistya Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ulis

Buat tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Pentingnya Menjaga Kebersihan Sampah Laut dan Darat Serta Dampak Maupun Bahaya yang Ditimbulkan

7 Juli 2022   16:45 Diperbarui: 7 Juli 2022   16:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu perusahaan yaitu Unilever akan menggembangkan model bisnis tanpa menggunakan plastik tapi menggunakan model bisnis lain yang dapat mendukung ekonomi sekuler yang artinya perusahaan akan memanfaatkan kembali kemasan yang sudah dipakai menjadi kemasan baru. Model bisnis ini akan didukung dengan teknologi Cresolv yang dapat mendaur ulang sampah kemasan plastik yang berlapis-lapis seperti kemasan sachet.

Sosialisasi ini mengkampanyekan tentang pembuangan sampah pada tempatnya dan sekaligus mengkampanyekan penggunaan bebas sampah plastik. Bebas sampah plastik adalah suatu upaya paling sederhana kita agar sampah tidak semakin banyak, karena di TPS (Tempat Pembuangan Sampah) sudah sangat penuh dan pada ujungnya akan dibuangkan ke laut yang nantinya akan merusak ekosistem dan membunuh makhluk hidup yang ada dilaut banyak penyu, ikan, dan burung yang mati mengenaskan karena sampah plastik yang masih biasa kita pakai. 

Harus dimulai dengan hal sederhana yaitu merubah mindset karena kebanyakan orang diluar sana menganggap "Cuma satu sedotan aja kok.". Bisa kebayang sampahnya ketika satu orang dan milyaran orang diluar sana mengatakan seperti itu. Selain itu juga, Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena di kelilingi oleh lautan dan menjadi rumah bagi sebagian Coral Triangle yang terdapat ratusan terumbu karang dan ribuan ikan.

Masalah sampah plastik yang ada dilaut bukan hanya menjadi tanggung jawab satu atau dua orang saja, melainkan menjadi tanggung jawab dari berbagai pihak yaitu pemerintah, pengusaha bisnis, dan juga masyarakat awam. Jika masalah ini tetap tidak terkendali, tidak menutup kemungkinan akan terdapat lebih banyak lagi sampah plastik dari pada ikan dilaut dalam beberapa tahun kedepan. 

Terlepas dari hal ini, tentu dalam menanggapi masalah plastik yang semakin urgen ini dan kembali kepada diri masing-masing individu. Seorang profesor juga mengatakan bahwa bukan plastik yang menjadi masalah, tapi bagaimana orang memilih untuk berurusan dengan plastik. 

Pengabdian Masyarakat Mahasiswa UTM juga sadar mengenai sampah plastik yang ada merupakan masalah yang sangat kompleks. Sehingga sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi siswa siswi dimana kami memberikan pemahaman terkait sampah yang berguna untuk kesehatan bumi.

Penulis: Ulistya Oktaviana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun