Mang Mamai terpaksa memberikan sebungkus rokok pada Udin. Udin dengan bahagianya membuka bungkus rokok dan mengambil satu batang. Tangan kanannya meraih pemantik rokok yang menggantung di langit-langit warung yang rendah.
"Mang Mamai, Nek Mumun kasihan banget..." kata Udin sambil memilih duduk sebentar di warung menunggu hujan reda kembali.
"Kasihan kenapa? Dia udah seneng sekarang..."Â
"Kasian aja, dia sendirian. Tadi aku liat dia duduk di depan rumahnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H