Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Cinta Sejati yang Kembali

18 Juli 2012   04:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uli Elysabet Pardede. No: 8

***

"Tidaaaakkkk!!!!!!!"

Gubraaaakkkk!!!! Akhirnya tabrakan yang sama sekali tidak tragis itu akhirnya tetap terjadi, antara gerobak bakso Afandi Sido dan seorang penjual jamu gendong yang sangat cantik jelita Ajeng Harum Manis. Ajeng yang sedikit tomboy akhirnya bangkit berdiri mendekati Fandi yang terkapar di atas aspal dan terjepit ban gerobaknya.

"Kurang ajar!!!" Jerit Ajeng dan di lehernya terlihat urat-uratnya sudah menonjol. Ajeng pun menarik kerah baju Fandi, membuat Fandi yang tadi menunduk kesakitan akhirnya mengangkat wajahnya.

"Ampun, Mba..." Kata Fandi masih meringis kesakitan.

Tapi... Tiba-tiba saja Ajeng menginginkan sebuah backsound untuk adegan romantis saat Ajeng dan Fandi beradu pandang, "Jodohku" by Anang dan Ashanty.

"Kamu tampan sekali..." Kata Ajeng yang dari sangar tiba-tiba berubah manis. "Nama kamu siapa?"

"Fa... Fa..." Fandi kebingungan lihat penjual jamu yang di hadapannya ini.

"Ah sudahlah... Kamu omongnya lama sekali, gimana kalo aku panggil namamu dengan MuLan aja..." Kata Ajeng menawarkan nama baru pada Fandi.

"Hah? Apa itu?" Fandi kebingungan sambil mencampakkan ban gerobak baksonya hingga berguling-guling di angin dan mengenai jemuran Mak Langit. "Woi!!! Kurang ajar nih orang!!!" Jerit Mak Langit dari jendela rumahnya. Fandi jadi ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun