Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Sang Pelacur

20 Februari 2016   22:02 Diperbarui: 27 Desember 2016   16:22 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Makasih, yah..." Ucap lelaki itu lalu pergi meninggalkan Suryana sendirian. Suasana sepi dan jam menunjukkan pukul 5 pagi, Suryana dan Doli saling berpandangan membuat Doli kikuk.

Kadang suka dan kadang pula senang, semuanya mereka rasakan secara bergantian. Sampai cerita mereka di losmen tua terlalu banyak, akhirnya Suryana bosan dengan kehidupan malamnya dan sampai suatu ketika...

"Aku mau berhenti jadi lonte..." Kata Suryana pelan di pos satpam Doli. Doli tersenyum memandangi Suryana. Karena memang sudah seharusnya Suryana menyadari bahwa dia terlalu cantik untuk tetap bertahan jadi seorang lonte.

"Bagus, Mba..."

"Jangan panggil Mba lagi..." Katanya pelan. "Sekarang rasanya sudah terlalu lama..." Ucap Suryana dengan suara bergetar.

"Apa?" Tanya Doli.

"Aku mau jadi kekasihmu beneran... Dan jangan tolak lagi, ini entah sudah berapa kali kamu menolak. Kalau menolak, tolong kasih alasanmu yang masuk akal." Suryana terdengar tegas dan ternyata benar bahwa dari sanubarinya yang paling dalam dia betul-betul menyukai Doli.

"Tapi... Engga, Mba... Eh, Sur..." Doli terlihat gugup dan ada sesuatu hal yang tak bisa dia ungkapkan di depan Suryana namun sepertinya Suryana tetap memaksa.

"Ayolah..." Wajah Suryana memelas. "Aku dengar dari Ibu-ibu pemilik kedai kopi di seberang sana bahwa kamu pernah bercerita tentang aku. Untuk apa? Pasti kamu suka aku juga, khan?" Paksa Suryana. Doli merasa seperti terperangkap, antara perasaannya, wanita itu dan kelaminnya.

"Bilang..." Suryana terlihat tak sabaran sambil menarik-narik lengannya.

"Mba... Eh, Sur... Aku... Aku... Aku.... Ehmmm... Duh, gimana yah omongnya... Aku..." Doli masih terbata-bata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun