"I...iyaaa....aku sudah punya pacar.... lain...." Katanya takut.
"Apaaa!!!!"
Dan jawabannya membuatku makin terkejut lagi dan berlari-lari ke dalam kelas menjumpai sahabatku.
"Johannnn!!! Kamu pacaran sama pacar aku!!!!" Jeritku.
Seluruh kelas terkejut mendengarnya dan Johan hanya bisa tertunduk malu. Aku pulang ke rumah dengan lemas sekali dan malu menceritakannya semua pada Mama. Ternyata benar kata Mama, aku masih kecil dan harus belajar dulu. Spontan aku menangis di pelukan Mama.
"Maafin aku, Ma..." Tangisku. "Ternyata aku pacaran sama seorang homo." Aku merapatkan wajahku pada daster Mama.
"Apa???"
Mama tak marah justru mengelus-elus rambutku dan menyuruh aku supaya jangan bersedih lagi. Aku hanya bisa memandang wajah Mama yang dulu selalu menertawakan aku, ternyata tawanya itu adalah bentuk perhatiannya pada anaknya yang masih kecil tetapi getol ingin cari pacar.
Ma, maafin Dinda yach? Dinda kena batunya. Hiks...
Terimakasih sudah baca...!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H