Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Batu Gantung: Kisah Cinta yang Tak Sampai

7 Januari 2012   19:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11 10292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_162109" align="aligncenter" width="593" caption="Image - tobaku.blogspot.com"][/caption]

Kencan Sondang dan Togar kali ini sangat berbeda dan lebih istimewa dari biasanya. Bagaimana tidak? Togar melamar dia saat mereka sedang berjalan-jalan ke Danau Toba. Kapal yang mereka naiki mendekat pada batu gantung. Memang begitulah biasanya agar para wisatawan bisa mengabadikan Batu Gantung yang melegenda itu di dalam kamera mereka.

Suasana kapal berisik karena para wisatawan di dalam kapal berlomba mengabadikan Batu Gantung tersebut. Tiba-tiba Togar menarik tangan Sondang menuju moncong kapal seolah-olah mereka ingin melakukan adegan titanic. Muka Sondang memerah saat Togar menggenggam erat jemari Sondang dan menatapnya serius.

"Aku ngomongnya di sini saja yach?" Kata Togar.

"Apa?"

"Aku mau melamar kamu..." Kata Togar tanpa tedeng aling-aling. Sesaat waktu seperti berhenti, kedua mata saling beradu. Angin di Danau Toba yang kencang menyerakkan rambut panjang Sondang.

"Serius" Kata Togar meyakinkan Sondang. "Batu gantung ini akan menjadi saksi cinta kita."

Sondang terharu dan menatap kearah batu gantung yang melegenda itu. Togar menunggu jawaban dari Sondang tetapi Sondang masih tetap diam membisu tak tahu harus menjawab apa.

"Ayolah..." Togar memohon. Tiba-tiba Sondang mengangguk pelan dan disambut tawa bahagia Togar sambil memeluk Sondang.

"Ini perjanjian kita!" Kata Togar sambil menggoyang-goyangkan telunjuknya kearah wajah Sondang seperti takut dikhianati Sondang suatu saat. Tangannya merogoh isi kantungnya dan mengeluarkan sebuah cincin sebagai tanda cintanya membuat Sondang tak mampu menahan senyum. Togar menyarungkan cincin itu ke jemari Sondang sambil berkata. "Barangsiapa melanggar perjanjian kita. Nasibnya akan sama seperti batu gantung itu." Kata Togar horor membuat Sondang takut.

Tiba-tiba kapal bergerak membuat Sondang dan Togar goyah. Kapal akan menuju pinggiran Danau Toba. Togar menarik tangan Sondang kembali ke dalam kapal. Hari itu mereka kembali ke Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun