Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sayang, Aku Terlalu Mencintaimu

6 Januari 2012   06:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:15 3175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_161682" align="aligncenter" width="361" caption="Image Rena - doryandfillet.wordpress.com"][/caption]

Sayang, aku sangat mencintaimu. Dan beberapa orang mengatakan bahwa aku telah cinta mati padamu. Tapi sayang aku tak akan pernah berubah, karena aku terlanjur cinta. Ini salahmu karena dulu pernah menawarkan segenggam hati untukku. Aku menerimanya dengan harapan bahwa kaulah yang terbaik untukku dan mencintaiku apa adanya. Dedaunan berguguran menerpa rambutku yang tak terlalu indah itu dan kau mengatakan akan mencintaiku selama-lamanya. Aku hanya   bisa tersenyum tanpa menaruh curiga padamu. Karna kau tau apa? Cinta sejati itu saling percaya. Kau tau? waktu aku masih kecil aku selalu membayangkan memiliki kekasih dan akan kujaga selamanya. Sungguh aku mencintaimu, sayang.

Tanda cintamu paling indah saat kau berikan bola kristal padaku. Isinya sepasang pengantin yang saling menggandeng tangan dengan mesra. Aku paling suka saat aku menggoyangkan bola kristal lalu bunga-bunganya berserakan menerpa sepasang pengantin itu. Kau bilang, "Itu aku dan Itu kamu, Rena..."

Sayang kumohon jangan berubah dan membuat aku menangis. Aku sudah terlalu kerasan dengan perasaan ini dan aku takkan pernah terbiasa bila tidak dengan kamu. Aku pikir jika kau kekasih sejati kau pasti takkan pernah coba-coba untuk menyakiti aku. Tetapi apa? Kau ternyata telah bosan padaku. Sehingga wanita lain yang jelas takkan mungkin aku saingi, menggantikan aku dari sisimu. Aku marah dan aku menangis tetapi itu tak membuatmu mengasihani aku. Justru kau mencampakkan bola kristal yang selalu aku bawa-bawa kemana-mana. Pedih... Kukumpuli pecahan itu sampai tanganku berdarah.

Rintik hujan kemarin membuat aku membulatkan tekad meninggalkanmu dan melupakanmu. Langkahku makin lama makin menjauh darimu. Tiba-tiba aku merasa sesak di dada, dan hatiku teriak. "Masakkan aku meninggalkanmu begitu saja??? Aku... Aku butuh kamu!!!". Tetapi bagian dari tubuhku yang bernama ego memaksa aku untuk melanjutkan perjalanan menjauhimu yang sedang ada di samping wanita itu.

Aku sakit hati dan dendam. Tetapi yang aku bingungkan, kenapa aku sama sekali tak bisa menghilangkan perasaan bahwa aku masih sangat mencintaimu. Bahkan untuk menyangkalnya saja aku tak mampu. Dengan bodohnya cristal itu kurekatkankan kembali entah untuk apa. Aku menangis. Hatiku hancur, dan yang membuat hatiku makin hancur ketika kutahu kau... kau kecelakaan dan hampir mati. Lama aku bertahan untuk tidak datang padamu yang telah menyakiti aku. Tetapi aku sadari cintaku yang terlalu dalam mengalahkan dendam yang ada.

"Sayang..." Gumamku pada ruangan sepi yang bau obat itu. Sepi dan terlalu sepi. Dimana wanita yang lebih cantik dari aku itu? Sayang, kasihan dirimu kau ditinggalkan begitu saja. Kusentuh pipimu dengan lembut. "Sayang, aku terlalu mencintaimu..." Kutunjukkan boa kristal yang pernah dicampakkannya dengan emosi. Bentuknya tak sama lagi tetapi setidaknya masih bertahan sama seperti aku yang bertahan mencintaimu.

Kemudian lelaki itu memeluk Rena dengan airmata di pipi. Yang dia tahu saat ini banyak wanita yang mencintainya tetapi hanya Rena yang mampu mencintainya dengan tulus. Cinta mendamaikan dendam di hati Rena. Cinta yang terlalu dalam membunuh keakuan Rena. Tanpa dia fikirkan lagi kejadian masa lalu. Cinta Oh Cinta. Ijinkan aku mengumpulkan kepingan cinta yang terlalu berserakkan itu. Aku ingin memulainya lagi. Kau Tahu itu TUHAN???

Cinta sejati, datangnya dari hati... :)

Thanks sudah baca... :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun