Itu bukan epilog, itu 'prolog untuk menjalani cerita sendiri'
Jika suatu saat aku terlalu hina karena omongan orang
Itu bukan epilog, itu prolog untuk buat aku jadi manusia tegar
Jika suatu saat aku mencapai puncak
Itu bukan epilog, itu prolog untuk aku jadi lebih lagi
Jika suatu saat aku menjadi seorang yang alim
Itu bukan epilog, itu prolog juga menjalani cerita sambil menjauhi kesalahan
(Hmmm... Mulai bingung nulis, nich! Hahaha)
Telah ku lewati perseteruan... Diremehkan...Kegagalan...Semua itu dalam cerita yang berbeda-beda membuat aku pusing kepala mengingatnya kembali.... Dan ternyata aku masih ada! Tak ada alasan untuk aku menyebutkan epilog dan terserahlah ternyata diciptakannya kata 'epilog' dan 'akhir' akan mubazir suatu saat... ^_^
Ahk!!! Yang penting prolog aja!!! Kayak kata Agnes loch. Dia itu ibaratnya seorang pelari marathon yang fokus menatap garis finish tanpa pandang kiri dan kanan. Dan jika sudah sampai garis finish dia akan menambahkan finishnya lagi... 100 meter, 200 meter, 300 meter dan lebiiiiiiiihhhhh lagiiiiiiiii ^_^
Hidup mesti berlanjut!!! ^_^ Selamat datang prolog-prologku berikutnya... Aku akan keluar dari zona nyamanku (kayak kata Agnes ^_^) Dan memunguti kalian satu persatu, ku simpan dan tak akan aku lepas. Karena tak ada epilog itu, maka prolog itu pun tak akan ku lepas.... ^_^