Mohon tunggu...
Muhammad UlinnuhaAlhasani
Muhammad UlinnuhaAlhasani Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa dari universitas negeri malang

Istiqomah dalam apapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa KKN UM Membuat Buku Profil dan Potensi Desa Jatikerto di Tengah Wabah Pandemi Covid-19

3 Juli 2020   14:43 Diperbarui: 3 Juli 2020   15:00 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi virus corona atau yang biasa kita sebut "COVID-19" telah ada sejak awal tahun 2020, Virus ini telah menyebar ke berbagai pelosok dunia tanpa terkecuali negara Indonesia dan provinsi Jawa Timur lah yang saat ini memiliki penderita covid terbanyak. Mengapa demikian? Selain daya tahan tubuh kita dan cara hidup sehat yang dilaksanakan, protokol -- protokol yang ada juga perlu dilaksanakan seperti social distancing, memakai masker, dan sebagainya sebab jika kita tidak melaksanakannya maka rantai penyebaran virus ini tidak akan berhenti. Di Jawa Timur, sudah ada beberapa wilayah yang termasuk ke dalam zona merah yang artinya di dalam wilayah tersebut ada pasien yang positif covid-19, wilayah zona merah tersebut seperti di Kota Malang dan Kota Surabaya.

Kota Kepanjen adalah kota yang terletak di Kabupaten Malang, kota Kepanjen juga termasuk dalam zona merah namun ada satu desa yang dapat berjuang menangani virus corona walaupun desa didekatnya sudah termasuk zona merah. Desa ini bernama Desa Jatikerto, desa ini tidak termasuk dalam zona merah melainkan masuk dalam zona hijau menurut informasi yang didapatkan dari kepala desa Jatikerto ini. 

Meskipun demikian, adanya pandemi ini tentu berdampak kepada semua hal, salah satunya kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan di Desa Jatikerto ini. KKN dilaksanakan dengan edisi covid-19 dimana meminimalisir kunjungan oleh peserta KKN ke desa, sehingga mempengaruhi seluruh pembuatan program kerja yang merupakan bentuk dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh peserta KKN. Salah satunya adalah pembuatan profil desa, yang tadinya direncanakan dengan bentuk video profil, karena tidak memungkinkan untuk pengambilan video di desa dikarenakan minimnya waktu dalam kunjungan, maka diubah pembuatan profil desa yang tadinya berbentuk video berganti menjadi buku.

Pembuatan profil desa bertujuan untuk memperkenalkan kondisi dan mempromosikan potensi yang ada di Desa Jatiketo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Profil desa yang berbentuk buku ini berisi tentang gambaran umum desa, kondisi geografis, kependudukan, dan potensi desa yang berdasarkan SDA dan SDM. Setelah dibuatnya buku profil desa ini diharapkan dapat dilakukan "Branding Image" Desa Jatikerto agar dapat menjadi desa yang lebih berkembang lagi serta lebih dikenal diberbagai wilayah.

Desa Jatikerto terletak di wilayah Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 390 m di atas permukaan air laut. Secara geografis Desa Jatikerto terletak pada posisi 721'-731' Lintang Selatan dan 11010'-11140' Bujur Timur dengan suhu rata-rata 250-300C. Luas Wilayah Desa Jatikerto adalah 521,60 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain.

Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 218.80 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 302.80 Ha. Luas lahan untuk ladang tegalan adalah 218.80 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 1.394 m, sekolah 4.888 m, olahraga 5.638 m, dan tempat pemakaman umum 1,5 Ha.

Wilayah Desa Jatikerto secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Jatikerto terpetakan sebagai berikut: sangat subur 302,8 Ha, subur 12,2 Ha, sedang 16 Ha, tidak subur/ kritis 0 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan 8,5 ton/ ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di sini. Dengan dituliskannya di Buku Profil Desa yang dibuat oleh Tim KKN UM 2020 edisi covid-19 ini diharapkan dapat memperkenalkan potensi Desa Jatikerto dan keramahan warganya ke masyarakat luas dan meningkatkan daya tarik untuk kegiatan pariwisata Desa Jatikerto.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun