Menjadikan hutan sebagai sumber mata pencarian tanpa harus mengeruk kekayaan alamnya  merupakan tantangan yang besar yang harus dihadapi oleh semua lapisan masyarakat pada masa ini.  Di saat kebutuhan hidup  semakin meningkat tanpa di imbangi dengan penghasilan yang mencukupi. Hal ini menyebakan masyarakat cenderung mengambil jalan pintas dengan cara mengeskploitasi hutan
Sudah seharusnya masyarakat menemukan cara baru untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada di hutan tanpa harus mengurangi atau pun menambahi apa yang telah disediakan oleh hutan. Saat ini banyak cara yang dapat dijadikan masyarakat sebagai acuan untuk mengubah kebiasaan pemanfaat hutan yang cenderung menyebabkan kerusakan.
Pada era modern saat ini, banyak pekerja dan masyarakat  perkotaan bahkan mancanegara yag merasa jemu dengan hiruk pikuk kehidupan perkotaan sehingga mereka lebih memanfaatkan waktu liburnya untuk berwisata ke pedesaan yang menyediakan objek wisata alami.  Masyarakat di pedesaan khususnya yang bermukim di sekitar hutan sudah seharusnya peka terhadap peluang ini
Masyarakat yang bermukim disekitar hutan sudah saatnya  diberi edukasi tentang pemanfaatan hutan dengan cara baru. Hutan dapat dijadikan sebagai objek wisata alam. Dengan menjadikan hutan sebagai kawasan wisata maka masyarakat akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik tanpa merusak hutan. Bukan hanya mendapatkan penghasilan masyarakat juga dapat berinteraksi dengan banyak kalangan yang datang untuk berwisata sehingga pola pikir masyarakat juga akan terbentuk dengan baik.
Untuk meningkatkan nilai jual hutan sebagai objek wisata sebaiknya masyarakat memberikan pelayaanan terbaik tanpa meninggalkan kearifan lokal. Karena kearifan lokal merupakan ciri khas yang akan menjadi  daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Dengan memanfaatkan hutan sebagai objek wisata maka akan tercipta banyak lapangan pekerjaan baru. Beberapa diantaranya yaitu:
- Pemandu Wisata
- Masyarakat lokal merupakan pemadu wisata yang sangat baik. Karena mereka lebih memahami keadaan hutan dan mengetahui kekayaan alam yang disediakan oleh hutan. Wawasan masyarakat lokal tentang hutan dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan bagi pengunjung yang ingin mengetahui banyak hal tentang hutan.
- Penyedia tempat penginanpan
- Masyarakat lokal juga dapat memeberika layanan penginapan kepada pengunjung yang berasal dari luar  daerah. Tidak perlu membangun hotel, masyarakat lokal dapat menjadikan rumahnya sebagai tempat penginapan, dan menyuguhkan pengunjung kesederhanaan yang mengundang kerinduan mereka akan kampong halaman.
- Pengrajin
- Pengunjung yang datang ke suatu daerah sebagian besar membeli membeli cendramata dari daerah tesebut. Penduduk yang berada di sekitar objek wisata  dapat menjajakan hasil kerajinan khas daerah. Hal  ini juga dapat menjadi salah satu media promosi yang baik.
- Penjual kuliner
- Pengunjung yang datang ke suatu objek wisata sebagian besar juga melakukan wisata kuliner untuk lebih mengenal makanan khas dari daerah tersebut.
- Fotografer
- Masyarakat juga dapat menjadi fotografer yang dapat mencetak foto langsung  ketika pengunjung ingin mengabadikan moment liburan ingin di repotkan dengan perlengkapan kamera.
Untuk menjaga agar wisatawan tetap datang ke suatu suatu objek wisata alam sudah seharusnya masyarakat sekitar menyediakan layanan terbaik tanpa harus meninggalkan kearifan lokal. Masyarakat harus berlaku jujur dan menghargai pengunjung sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman dan merasa puas dengan layanan yang di berikan masyarakat. Jika pengunjung merasa puas dengan pelayanan maka mereka akan merekomendasikan objek wisata tersebut kepada rekan kerja dan saudara mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H