Mohon tunggu...
Ulina Hotmaria Galingging
Ulina Hotmaria Galingging Mohon Tunggu... Guru - I Am Teacher

Pembelajar dari Alam

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencegah Aksi Teror untuk Keamanan Negara

1 Agustus 2018   15:52 Diperbarui: 1 Agustus 2018   16:44 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keamanan dan ketentraman Negara bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan  aparat keamaan  saja. Semua orang yang merasa berhak mendapatkan keamanan sudah seharusnya memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan dan ketentraman Negara Indonesia.

Beberapa bulan terakhir publik tanah air dikagetkan  oleh serangan terorisme di tiga gereja  di Surabaya. Bahkan yang paling menghebohkan yaitu tertangkapnya Terduga teroris di Universita Riau. Hal ini menimbulkan ketidak nyamanan dan saling curiga di kalangan masyarakat.

Kasus terorisme Sebenarnya bukan masalah baru bagi keamanan Indonesia. Pada tahun 2002 dan 2005 publik tanah air juga di kejutkan oleh serangan terorisme di Bali, serangan ini dikenal dengan Bom Bali I dan Nom Bali II.

Sikap sigap pemerintah dan aparat keamanan dalam menyikapi tragedi terorisme juga patut di beri apresiasi. Terutama kepada Datasemen  Khusus  88 atau yang di kenal dengan Densus 88. Untuk menumpas kawanan terorisme pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama. Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk menumpas terorisme:

Kampanye Nilai-Nilai Toleransi

Belakangan ini nilai-nilai toleransi yang berkembang di masyarakat semakin hari semakin menipis. Hal ini dikarenakan minimnya pergaulan masyarakat dengan sesamanya yang berberbeda SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan). Sehingga masyarakat yang berbeda SAR akan cenderung saling mencurigai. Oleh kaena itu sudah saat nya nilai-nilai toleransi di gaungkan kembali di tengah-tengah masyarakat. kebiasaan

Menumpas Paham Radikal

Paham radikal merupakan suatu paham yang ingin mendapatkan perubahan secara drastis hingga sampai ke titik dasar. Paham radikal sangat sulit untuk di hentikan. Bahkan saat ini terdapat paham-paham radikal yang berkembang di rumah-rumah ibadah dan di kampus . Cara penyebaran paham radikal yang halus, menyebabkan paham ini dapat berkembang denagn baik di kalangan masyarakat.

Masyarakat Wajib Lapor

Masyarakat merupakan sebuah wadah tempat berkembangnya paham-paham yang sangat mudah untuk di susupi oleh sindikat terorisme. Oleh karena itu pemerintah melalui aparat keamanan memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk dapat melaporkan setiap kegiatan atau perkumpulan yang di curigai akan menyimpang dan terindikasi akan melakukan tindakan terorisme atau kejahatan.

Mengedukasi Masyarakat Tentang Bahaya Terorisme

Pengenalanan akan terorisme bukan lah hal tabu untuk dibicarakan. Untuk menumpas sindikat terorisme sebaiknya masyarakat di edukasi tentang bahaya nya terorisme dan cirri-ciri kelompok-kelompok yang terindikasi akan melakukan tindakan terorisme. Sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih awal jika ada kelompok yang di curigai akan melaukan tidakan teror

Mengenali Lingkungan Sekitar.

Masyarakat selayaknya mengenali siapa-siapa saja orang yang berada di sekitarnya. Sehingga ketika ada pendatang baru, akan lebih cepat dikenali dan di ketahui maksud kedatanganya.

Pemerintah dan masyarakat merupak actor penting dalam penumpasan sindikat terorisme.  Sehingga kedua aktor harus saling bekerja sama dan saling mempercayai demi terciptanya keamanan Negara Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun