Segala upaya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang diimplementasikan oleh Kemendikbudristek adalah kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memiliki salah satu program bernama Kampus Mengajar.
Kampus Mengajar adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diprakarsai oleh Kemendikbudristen sejak tahun 2020. Kampus Mengajar ini merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, mengembangkan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, serta menyenangkan. Dalam implementasinya, Kampus Mengajar memberikan kesempatan mahasiswa untuk turun langsung ke sekolah sebagai mitra guru untuk memperbaiki problem pembelajaran di sekolah sasaran, salah satunya adalah meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa melalui program-program kerja yang dilakukan.
Pada awal tahun 2023 lebih dari 21.0000 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia diterjunkan ke sekolah melalui Kampus Mengajar Angkatan 5. Sekolah sasarannya bertugas adalah sekolah-sekolah jenjang SD-SMP yang memiliki rata-rata nilai asesmen kompetensi minimum yang rendah serta sekolah pada wilayah 3T (terdepan, terluar, terpencil) yang membutuhkan peningkatan kemampuan literasi serta numerasi, adaptasi teknologi dan administrasi sekolah. Melalui Kampus Mengajar, mahasiswa sebagai asisten mengajar memiliki tugas melalui program-program kerja inovatif untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, adaptasi teknologi, serta administrasi kepada sekolah sasaran.
Salah satu sekolah sasaran dari Kampus Mengajar Angkatan 5 adalah SD Kristen YBPK Wonoasri yang terletak di Desa Wonoasri, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. SD Kristen YBPK Wonoasri adalah sekolah dibawah Yayasan Badan Pendidikan Kristen cabang Wonoasri. Sekolah ini satu lingkungan bersama SMP dan SMK YBPK Wonoasri. Pada sekolah dasar ini, kami berempat dari latar belakang studi yang berbeda mengemban tugas Kampus Mengajar.
Dalam menjalankan tugas Kampus Mengajar tentu saja kami tidak langsung begitu dilepaskan ke sekolah. Rangkaian pembekalan wajib kami ikuti sebagai bekal sebelum melaksanakan praktik di lapangan. Pembekalan berlangsung mulai 24 Januari - 16 Februari 2023. Pembekalan ini dimulai dari pemaparan apa itu Kampus Mengajar, literasi dan numerasi, hingga pada pengelolaan pembelajaran di kelas. Setelah  mahasiswa memiliki cukup bekal untuk praktik, pada 20 Februari 2023 mahasiswa resmi dilepas ke sekolah untuk bertugas selama 16 minggu. Selama menjalankan tugas Kampus Mengajar, kami didampingi serta mendapat pengarahan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan.
SD Kristen YBPK Wonoasri memiliki 5 siswa yang terbagi menjadi 4 rombongan belajar. Rombongan belajar tersebut adalah satu orang siswa kelas 2, satu orang siswa kelas 4, satu orang siswa kelas 5, dan dua orang siswa kelas 6. Rombongan belajar tersebut dimerger menjadi satu kelas dengan kegiatan belajar mengajar bersifat privat oleh satu orang guru.
Pada minggu pertama penugasan, kami melakukan observasi. Observasi kami lakukan dengan melakukan pengamatan, praktik langsung sebagai pengajar, Â dan wawancara dengan pihak sekolah, guru serta siswa. Kami menemukan beberapa permasalahan pembelajaran di sekolah ini. Pada minggu awal penugasan ini kami sedikit mengalami kesulitan, terutama ketika praktik langsung sebagai pengajar. Pasalnya setiap rombongan belajar tidak memiliki jadwal yang tetap, dan sumber belajar yang berbeda. Pada rombongan belajar kelas 6, siswa berfokus pada persiapan Ujian Sekolah. Rombongan kelas dibawahnya belajar dan mengerjakan soal dari buku Tematik dengan mata pelajaran yang berbeda-beda. Dari hasil wawancara, kami mengetahui bahwa perpustakaan belum pernah dibuka sejak sekolah aktif kembali paska pandemi, padahal perpustakaan adalah sumber belajar siswa agar tidak jenuh belajar dari buku pelajaran. Pada kemampuan siswa, para siswa juga mengalami ketinggalan memahami pembelajaran dalam beberapa pelajaran karena sekolah aktif kembali setelah 2 tahun belajar di rumah akibat pandemi, misalnya rombongan belajar kelas 5 dan kelas 6 masih kesulitan dalam memahami bangun datar dan bangun ruang, serta belum lancar operasi hitung perkalian dan pembagian. Selain itu dari hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kelas yang kami lakukan pada kelas 5 menunjukan nilai literasi dan numerasi yang rendah yakni numerasi mendapat nilai 25%, dan literasi mendapat nilai 30%.
Setelah melakukan observasi dan meninjau hasil AKM Kelas, kami satu kelompok mahasiswa berdiskusi mengenai program-program kerja yang akan kami laksanakan. Â Berikut ini adalah program-program kami yang telah terlaksana selama pelaksanaan Kampus Mengajar di SD Kristen YBPK Wonoasri.
Program Kerja Literasi
1. Program Harian Mengajar Bahasa Indonesia
Program Harian Mengajar Bahasa Indonesia kami laksanakan ketika pelajaran Bahasa Indonesia pada semua tingkat kelas, sesuai jadwal pelajaran yang kami susun dan telah mendapatkan persetujuan dari Guru Pamong dan Kepala Sekolah.
2. Program Literasi Menulis Puisi
Program ini mengajak peserta didik mempelajari dasar menulis puisi, menuangkan ide dan perasaan ke dalam puisi, dan membacakannya di depan umum. Menulis puisi turut kami ujikan dalam Ujian Praktik kelas 6 sebagai syarat kelulusan.
3. Program Literasi Kosa Kata Bahasa Inggris
Pada program ini, mahasiswa mengajak peserta didik untuk belajar Bahasa Inggris dari dasar seperti: angka, huruf, warna, arah mata angin, anggota tubuh, benda-banda di ruang kelas. Faktor yang menyebabkan adanya program ini ialah tidak adanya pembelajaran Bahasa Inggris sebelumnya. Program literasi kosakata Bahasa Inggris penting untuk membantu peserta didik memperluas kosa kata mereka dalam Bahasa Inggris.
Program Pembelajaran Literasi Nobar Film Inspirasi menggabungkan kegiatan menonton film inspiratif dan kegiatan literasi untuk meningkatkan pemahaman tentang literasi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Program ini menginspirasi siswa untuk menjadi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari dengan belajar nilai-nilai positif dari film inspiratif.
Program Kerja Numerasi
1. Permainan MatematikaÂ
Pembelajaran numerasi menggunakan media teka-teki silang dan dikreasikan oleh mahasiswa Kampus Mengajar. Pembelajaran ini dapat membuat siswa mendapatkan suasana baru dalam belajar matematika dan mempermudah peserta didik dalam menghafal operasi perkalian. Pada program ini, peserta didik dapat belajar sekaligus bermain.Â
2. Program Harian Mengajar MatematikaÂ
Dalam program harian ini, mahasiswa mengajarkan materi matematika pada peserta didik sesuai materi yang berjalan. Pada kegiatan mengajar matematika mahasiswa mengupayakan agar materi dapat dipahami oleh siswa dengan mudah sehingga matematika bagi peserta didik bukan lagi hal yang rumit.Â
Program Adaptasi Teknologi
1. Pengenalan Teknologi Komputer dan Microsoft Office
Program ini mengenalkan siswa mengenai aplikasi Microsoft Word dasar seperti pengenalan tools dan pengetikan kata per kata. Tujuannya agar siswa dapat memiliki ketertarikan dan belajar lebih mengenai aplikasi yang bermanfaat untuk pendidikan ke depannya.
2. Adaptasi Teknologi Pada Kegiatan Pembelajaran
Selain penggunaan media pembelajaran yang tersedia seperti papan tulis dan buku sebagai sumber belajar, kami memanfaatkan teknologi internet yang tersedia untuk menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan bagi peserta didik.
Program Kerja Menciptakan Lingkungan Berbudaya Literasi dan Numerasi
1. Gerakan Membaca 15 MenitÂ
Gerakan membaca 15 menit adalah kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada kegiatan ini peserta didik dipersilahkan untuk membaca buku yang telah dipilih dari perpustakaan untuk dibaca 15 menit, selanjutnya peserta didik menceritakan kembali apa yang telah dibaca ke depan kelas. Tujuan program ini adalah untuk menciptakan kebiasaan gemar membaca, melatih kemampuan menangkap informasi, mengomunikasikannya kembali, serta melatih kepercayaan diri berbicara di depan publikÂ
2. Gerakan Literasi Sekolah Pembuatan Majalah DindingÂ
Program ini kami buat untuk meningkatkan minat baca dan menulis bagi peserta didik dengan kegiatan pembuatan majalah dinding. Majalah dinding bisa berisi informasi tentang sekolah, kegiatan siswa, atau hal-hal yang sedang tren. Seluruh peserta didik di sekolah dapat terlibat dalam pembuatan majalah dinding untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan menulis mereka.Â
3. Gerakan Literasi Sekolah Pembuatan Pojok BacaÂ
Gerakan Literasi Sekolah Pembuatan Pojok Baca adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan literasi di lingkungan sekolah. Program ini dilakukan dengan cara membuat pojok baca atau perpustakaan mini di dalam sekolah yang bisa diakses oleh seluruh siswa. Â Melalui Gerakan Literasi Sekolah Pembuatan Pojok Baca, diharapkan siswa bisa lebih terbuka terhadap dunia dan memiliki kesadaran akan pentingnya membaca untuk masa depan yang lebih baik.Â
4. Gerakan Literasi Sekolah Mencintai PerpustakaanÂ
Gerakan Literasi Sekolah Mencintai Perpustakaan (GLS-MP) bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan membentuk karakter siswa melalui perpustakaan di sekolah.
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk:
* meningkatkan minat baca siswa dengan menyediakan buku-buku yang menarik dan sesuai dengan minat siswa,
* membentuk karakter siswa dengan mengajarkan nilai-nilai moral melalui buku-buku yang dibaca,
* mengoptimalkan fungsi perpustakaan di sekolah,
* membangun lingkungan sekolah yang kondusif untuk belajar dan membaca,
* membuat perpustakaan menjadi pusat kegiatan belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa.Â
Program Sustainable Development Goals (SDGs)
1. Program Menabung Tiap Minggu Membiasakan Berhemat.Â
Dalam program ini, mahasiswa mengajak dan mengajarkan pentingnya menabung sejak usia dini. Selain itu, kegiatan ini juga melatih siswa untuk hidup hemat. Alur kegiatan ini ialah siswa menabung setiap hari kamis kepada mahasiswa dan akan diakumulasikan serta dikembalikan hasil tabungan peserta didik di akhir penugasan Kampus MengajarÂ
2. Menghias Kelas Berkreasi Dengan Kertas.Â
Pada kegiatan ini mahasiswa mengajak peserta didik untuk berkreasi dengan kertas lipat untuk membuat hiasan kelas. Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas siswa, sebagai kegiatan rekreasi dan menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan untuk belajar.Â
Program Lainnya
1. Kegiatan Senam Sehat YBPK WonoasriÂ
Pada kegiatan ini kami Mahasiswa Kampus Mengajar berkolaborasi dengan SMP & SMK YBPK Wonoasri dengan mengajak senam pagi bersama sebelum kegiatan olahraga berenang. Kegiatan ini untuk mempererat hubungan satu lingkungan yayasan, memberikan kebugaran tubuh dan sebagai rekreasi.Â
2. Program Kegiatan Upacara Hari Besar NasionalÂ
Mahasiswa Kampus Mengajar berkolaborasi dengan SMP dan SMK YBPK Wonoasri dalam melaksanakan apel maupun upacara pada hari besar Nasional. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menanamkan jiwa patriotisme terhadap NKRI.Â
3. Kegiatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Rekreasi
Dalam kegiatan ini, mahasiswa Kampus Mengajar mengajak peserta didik untuk olahraga dan rekreasi. Olahraga yang dilakukan ialah kegiatan senam lantai dan berenang, sedangkan kegiatan rekreasi kita melakukan tamasya di penangkaran rusa. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai rekreasi, dan pembelajaran di luar kelas yang bervariasi.
Â
4. Program Kegiatan Seni Musik dan MenyanyiÂDalam kegiatan ini, mahasiswa mengajarkan kepada peserta didik mengenai pelajaran seni musik, menyanyi dan mengajarkan ke peserta didik bermain alat musik pianika. Selain peserta didik mengerti alat musik, namun juga dapat memainkannya.
Demikian tadi program-program kami yang telah terlaksana. Sesunggugnya tujuan dari kampus mengajar adalah melatih mahasiswa untuk melaksanakan praktik langsung di satuan pendidikan yang terpilih, sehingga mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan diri serta belajar tanpa harus berada di bangku perkuliahan. Program Kampus Mengajar sangat membantu sekolah-sekolah sasaran, karena sekolah sasaran yang terpilih adalah sekolah yang membutuhkan bantuan, serta kecenderung tertinggal dari sekolah lain pada jenjang yang sama. Kami berharap program-program kami yang telah terlaksana memberikan dampak positif kepada semua pihak dan juga kami sebagai pengalaman untuk kami. Semoga kedepannya Kampus Mengajar dapat terus terlaksana sebagai salah satu pelopor perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H