MALANG KOTA- Dalam rangka dukung upskill UMKM se-Malang Raya, Universitas Brawijaya gelar UMKM Vaganza selama dua hari (27-28/9/2022) di gedung Samanta Krida Universitas Brawijaya. Acara dibuka oleh rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, bersama Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko serta ketua komisi B DPRD Trio Agus Purwono. Bazar UMKM dengan tema "Ayo UMKM Ladub Mbois" diikuti oleh 85 UMKM terpilih dari total lebih dari 250 UMKM terdaftar.
"Acara ini dilaksanakan dalam rangka membangkitkan UMKM untuk upskill setelah pandemi kemarin, di sisi lain kita menemukan banyak UMKM baru seperti ibu-ibu yang masak sendiri dan dijajakan lewat online dan akhirnya laku. Terhitung ada 85 UMKM yang memiliki kesempatan di acara ini dari total 250 lebih pendaftar" ujar Lusiana Dewi (48) selaku bendahara kepanitian acara.
Lalu selanjutnya poin dari acara ini adalah perizinan UMKM oleh Diskopindag Kota Malang untuk mempermudah para pelaku usaha mengurus perizinan dagang, "yang utama juga dalam acara kita ini adalah perizinan. Kita bekerja sama dengan Diskopindag Kota Malang untuk membantu para UMKM mengurus perizinan. Untuk stan Diskopindag ada di paling depan gedung acara untuk mengurus mulai NIB (Nomor Induk Berusaha) yang wajib dimiliki semua pelaku usaha, lalu ada uji nutrisi, BPOM, sertifikasi halal, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) secara gratis hanya untuk UMKM dengan KTP Kota Malang" jelas Lusi.
Ajang UMKM diisi oleh beraneka ragam. Mulai dari kuliner, kerajinan, buku, fashion hingga properti juga workshop. Kuliner mulai dari tradisional hingga inovasi tersedia, juga kerajinan seperti tas dari bahan baku kain goni, aksesoris, hingga pengunjung juga berkesempatan belajar membatik langsung di tempat dan membawa hasilnya pulang. Untuk fashion mulai dari sepatu, pakaian, juga terdapat thrift market yang dipenuhi pakaian-pakaian layak pakai yang memiliki harga jual.
Ditanya mengenai tema acara, "Ayo UMKM Ladub Mbois" berarti ajakan UMKM Kota Malang agar terus bernovasi, "tema ladub mbois yang diangkat dalam acara kita kali ini berasal dari bahasa malangan yang berarti ayo kita berangkat untuk lebih keren lagi" papar Lusi.
Koperasi Payung Bisnis Brawijaya selaku penyelenggara acara adalah para alumni Universitas Brawijaya yang membangun bisnis bersama. Dalam acara ini juga bekerja sama dengan banyak pihak mulai dari BUNA (Badan Usaha Akademi) milik Universitas Brawijaya, IKA (Ikatan Alunmi) UB, Griya Brawijaya, hingga BRI serta Bank Indonesia, dan masih banyak lagi, "kita bekerja sama dengan banyak media, yang pasti adalah Universitas Brawijaya, Diskopindag Kota Malang, BUNA, Griya Brawijaya, hingga Bank BRI dan Bank Indonesia. Bersamaan dengan acara ini juga pembukaan serta launchingnya UBTV dari analog ke digital" terang Lusi
Untuk workshop terdapat workshop kriya dan kuliner. Workshop diselenggarakan untuk umum pada tanggal 27 September dengan harga mulai 120-125ribu untuk kriya dan 115ribu untuk workshop kuliner. Sementara workshop kriya diselenggarakan 28 September mulai dari rajut, perca, batik, ecoprint dan aksesoris. Sementara workshop kuliner mulai dari japanese food, coklat, dan dessert box. "kemarin kita workshop kriya mulai dari merajut, menyulam, menjahit, hingga shibori atau ikat celup. Ada juga workshop membatik yang diselenggarakan oleh salah stan UMKM" terang bendahara panitia tersebut.
Usaha yang digagas pada tahun 2019 ini dilatarbelakangi oleh pemikiran Ali yang ingin mengurangi penggunaan tas kresek, lantai ia menemukan ide untuk menggunakan tas dari goni, "Berawal dari beli tas di luar kota, lalu berpikir bagaimana kalau buat sendiri di Malang ini, sehingga munculah keinginan kita untuk memproduksi tas-tas jute (goni) itu. Awalnya memproduksi lima setiap hari, lalu semakin bertambah mengikuti antusias masyarakat yang ingin beralih dari tas kresek ke jute bag itu" tutur Ali.