Mohon tunggu...
Ulil Lala
Ulil Lala Mohon Tunggu... Administrasi - Deus Providebit - dreaming, working, praying

Bukan penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siap Belajar Tatap Muka dengan Satgas Covid-19 di Sekolah

25 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 25 Maret 2021   22:50 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun sudah tidak lagi ada siswa menyambangi sekolah, kecuali satu dua yang berurusan dengan administrasi atau alumni yang minta surat rekomendasi mencari kerja. Sepi. 

Sepi sekali gedung sekolah berlantai empat ini, lorong yang terlihat sunyi, kelas-kelas yang tak dihuni. Bahkan bel sekolah juga ikut istirahat berbunyi karena tak tahu lagi untuk apa berbunyi. 

Halaman sekolah yang pagi selalu ramai siswa berolah raga, ditambah sekolah yang berada satu kompleks dengan TK, SD, SMP dan SMK serasa seperti area tak berpenghuni.

Awal pandemi, tidak hanya siswa bahkan pegawai juga ikut tidak masuk work from home (WFH) menjadi tren terbaru saat itu. 

Kuota laris manis, biasanya tak pernah beli karena ngandelin wifi sekolah, kini harus beli karena dipakai komunikasi untuk kerja. Sementara siswa asyik-asyik aja menikmati masa belajar di rumah yang seolah-olah terasa seperti liburan. 

Awal mula memang terasa mencekam, ada yang ketakutan, ada yang biasa saja, ada yang senang, ada yang ambil kesempatan. 

Di tengah perjalanan mulai terasa dampak-dampak pandemik, penghasilan menurun, harga bahan naik, pengeluaran meningkat, kerjaan rumah bertambah  karena harus mengajari anak belajar, beberapa usaha retail mogok, kreditan macet, PHK bertambah, bahkan ibadah pun harus dari rumah dan banyak hal lainnya. Semakin hari semakin nyata dampak-dampak karena penyakit yang satu ini.

Menjelang setahun ini, masyarakat mulai mutar otak, usaha online seperti jamur di musim hujan, kerja sampingan mulai digiatkan, pengetahuan tentang teknologi mulai ditekuni, kebersihan diri dan sekitar menjadi perhatian utama. Setahun masa pandemik orangtua dan siswa mulai bertanya, "Kapan masuk sekolah, kapan sekolah dibuka kembali."

Salah satu sekolah swasta di kota Palembang berencana membuka sekolah kembali pada awal tahun pelajaran baru Juli 2021, mengingat sudah ada SKB 4 menteri yang menyerahkan kewenangan untuk membuka sekolah kepada pemerintah daerah setempat. 

Dari pemerintah daerah dilemparkan kembali kepada sekolah-sekolah bersangkutan dan ujungnya memang ke orangtua sebagai wali siswa.

Dari hasil survey izin untuk membuka kembali sekolah, lebih dari 80% orangtua setuju dan sisanya tidak mengisi survey serta sedikit yang kurang setuju, karena kekhawatiran terpapar COVID-19. 

Menyikapi hal tersebut, tidak serta merta sekolah kembali dibuka begitu saja. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi agar sekolah dianggap layak untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Prokes | Dokumentasi pribadi
Prokes | Dokumentasi pribadi
Keputusan membuka sekolah untuk melangsungkan PTM ini memang menuai pro dan kontra, namun jika sekolah tidak membuka pembelajaran khususnya untuk tingkat menengah, dapat mengakibatkan kemunduran pengetahuan serta gagap keterampilan khususnya untuk siswa SMK. 

SMK sebagai sekolah kejuruan yang lebih mengedepankan pembelajaran praktek 70% dan teori 30% sangat dirasakan "kemunduran" dalam hal pembelajaran praktek. Contoh saja, untuk pelajaran komputer. Tidak semua siswa dari SLTP benar-benar paham dengan pengetahuan komputer secara teknis. 

Tidak setiap siswa SMK mempunyai komputer atau laptop mengingat tingkat ekonomi yang berbeda, barang tersebut masih dianggap barang mewah, kecuali HP android yang mau tak mau harus punya pada era pendidikan saat ini. 

Belajar mengoperasikan komputer harus didapatkan siswa dengan cara praktek, tidak hanya teori dan membayangkan saja. Baiklah bisa nonton di YouTube. Apa iya mereka ingat kalau tidak melihat dan praktek langsung? Apa benar mereka ke warnet untuk sunguh-sungguh belajar, bukan main game? 

Hal sederhana dari satu mata pelajaran yang membutuhkan praktek ini pun sangat susah bila hanya dibayang-bayangkan saja, belum lagi banyak mata pelajaran produktif yang diikuti praktek-praktek sesuai program studi yang dipilih. 

Praktek-praktek yang membutuhkan alat-alat khusus serta fasilitas tertentu hanya bisa dilakukan di laboratorium sekolah.

Ketika izin kembali membuka sekolah sudah disahkan dan surat rekomendasi dari Diknas Provinsi sudah dikantongi, maka sekolah dengan segera harus juga menyiapkan diri bila ingin membuka kembali. 

Salah satu sekolah SMK swasta di kota Palembang telah melengkapi sarana pra sarana yang disyaratakan dan sesuai dengan protokol kesehatan. 

Bukan hanya itu saja, sekolah juga membentuk tim satuan gugus tugas (tim Satgas Covid) yang anggotanya adalah guru serta karyawan sekolah tersebut yang bertugas memantau atribut serta aktivitas siswa saat sekolah mulai dibuka nanti.

Bpk. Andreas, salah satu SATGAS COVID bertugas di bagian lapangan | Dokumentasi pribadi
Bpk. Andreas, salah satu SATGAS COVID bertugas di bagian lapangan | Dokumentasi pribadi
Saat ini permintaan dari dunia usaha atau dunia industri untuk siswa magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) masih terbuka antusiasnya, maka sekolah menggantinya dengan kegiatan project work. 

Sekolah tidak bisa memberikan izin siswa PKL di dunia usaha maupun industri untuk melindungi siswa dari paparan virus. 

Project work tersebut dengan mempertemukan siswa serta pembimbing PKL dari dunia usaha maupun industri yang kompeten untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang mana pelaksanaannya seminggu dua kali, bisa dengan sistem luring atau daring. Tentunya untuk sistem luring tetap mengikuti aturan prokes. 

Ini juga yang menjadi permasalahan bagaimana siswa SMK bisa melaksanakan PKL dengan aman, karena PKL adalah salah satu syarat penilaian dalam kurikulum SMK bila sekolah terus tutup atau pelajar di rumah terus.

Untuk itulah sekolah membentuk tim satgas. Tugas utamanya adalah untuk terus memantau siswa dalam aktivitasnya selama di sekolah sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan. Dari siswa datang mengecek suhu, cuci tangan dan pengecekan masker. 

Masker akan diberikan yang baru secara gratis yang sesuai standar bila siswa kedapatan memakai masker kain yang kurang memenuhi standar kesehatan. 

Memandu siswa memasuki ruangan yang sudah ditata dengan jarak aman, kembali pemakaian hand sanitizer (HS) dan tetap memantau selama proses kegiatan di dalam ruangan. Namun namanya anak yang lama tidak ketemu kawan, bawaannya pengen dekat, lalu lepas masker dan ngobrol untuk melepas rindu. 

Dalam keadaan ini, tim satgas harus tegas mengingatkan. Bahkan tak kalah susahnya "mengusir" siswa untuk pulang ke rumah setelah kegiatan di sekolah selesai. 

Di saat pulang inilah seluruh tim satgas dikerahkan, semua menyebar ke area lapangan sekolah supaya siswa cepat bubar meninggalkan sekolah.

Saat ini siswa kelas XII sedang melaksanakan ujian PAS dan USP. Tim satgas juga sudah diposisikan di ruang-ruang yang digunakan ujian bertugas memantau siswa selain pengawas ruangan. 

Terkadang ada saja siswa beralasan untuk membuka masker atau memakai tapi tidak pada tempatnya. Sungguh melelahkan, karena harus berkeliling di luar ruangan, terus jelalatan memantau, meninggalkan pekerjaan utama dan jam kerja yang bertambah panjang. Hal ini, dilakukan juga sebagai simulasi sebelum sekolah benar-benar dibuka dan aktif PTM. 

Satgas Covid sekolah memastikan setiap siswa melaksanakan prokes dengan pendampingan serta pemantauan, mulai siswa masuk di lingkungan sekolah hingga keluar untuk pulang. 

Meskipun berat, namun bisa dimengerti bahwa semua ini dilakukan tujuannya hanya satu, berusaha melindungi setiap penghuni sekolah, bukan hanya pegawai tapi juga siswa. Mereka sehat, bisa belajar dalam tatanan normal baru, itu sudah melegakan. 

Jadi siapkah sekolah dibuka kembali? Ya, siap dong. Tetap semangat, selalu bahagia, jaga diri dan sesama, jangan lupa 3M dan ikuti anjuran Satgas Covid.

Yuk, ke sekolah lagi!

Referensi:
Kompas.com
Sindonews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun