Mohon tunggu...
Ulil Lala
Ulil Lala Mohon Tunggu... Administrasi - Deus Providebit - dreaming, working, praying

Bukan penulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Candu Handphone Rusak Kinerja Pegawai

27 Januari 2021   21:41 Diperbarui: 29 Januari 2021   08:11 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain handphone di jam kerja

"Wah dari tadi sibuk sama hp, lagi banyak order ya?" 

Ungkapan di atas bisa jadi sebuah sindiran halus ketika dilihat rekan kerja yang duduk di meja sebelah atau sekitar sibuk dan asyik sendiri dengan gadgetnya. Tidak ada pekerjaan yang menututnya harus terhubung secara terus-menerus dengan handphone atau penggunaan internet. Pun kalau ada tidak akan memakan waktu lama, apalagi memandang handphone sambil tersenyum-senyum sendiri. Tiap menit handphone dilihat lalu diletakan kembali atau banyak pesan chat yang harus dibalas saat itu juga, hingga terlihat sibuk mengetik dilayar sentuh tersebut.

Handphone sekarang memang sungguh luar biasa, hanya dengan barang sekecil itu dan sambungan internet, serasa dunia sudah ada dalam genggaman. Manusia benar-benar dimanjakan dengan teknologi ini, sehingga apapun yang diinginkan tinggal sentuh, geser untuk memilih dan ketuk untuk menentukan apapun yang dikehendaki. 

Alat ini juga menjadi salah satu peralatan wajib yang harus dimiliki bagi sebagian besar umat manusia tanpa memandang usia, pekerjaan, jenis kelamin, tingkat sosial dan lain-lain. 

Bahkan sekarangpun bayi lahir sudah mulai diperkenalkan dengan video call, menonton film kartun di handphone, permainan anak-anak, media belajar sederhana dan banyak hal lainnya. 

Dengan banjirnya pasar handphone dari Cina semakin menjadikan barang ini bukan lagi sebagai barang yang mewah. Sehingga masyarakat bisa dengan mudah membelinya, yang bisa berfungsi sebagai hiburan, sarana komunikasi, pendukung pekerjaan , semua bisa di dapatkan dalam satu paket dengan harga terjangkau, tinggal memikirkan kuota bulanan yang disesuaikan dengan budget masing-masing.

Sebelum masa pandemik, penggunaan handphone di tempat kerja saya pernah menjadi bahasan dalam rapat, karena dinilai sangat mengganggu kinerja pegawai. Di kantor sendiri sudah difasilitasi komputer lengkap dengan jaringan internet baik LAN maupun wifi untuk menunjang pekerjaan. 

Ada kalanya teguran-teguran sederhana di luar forum resmi dilayangkan kepada beberapa pegawai, karena terlampau sering berkutat dengan handphone dalam durasi waktu yang cukup lama dan di jam kerja.

Penggunaan handphone oleh pegawai laki-laki, rata-rata untuk main game online, investasi saham secara online dan film terbaru, sementara pegawai wanita lebih sering membuka situs belanja online dan drama impor. 

Dampak negatif yang nyata ditimbulkan oleh penggunaan handphone yang berlebihan di tempat kerja antara lain :

  1. Terbengkakainya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Begitu handphone di tangan dan mulai masuk ke situs-situs favorit, akan sangat susah untuk menghentikannya, sebelum rasa ingin tahu terpuaskan dan ini tak bisa segera terpenuhi. Alhasil tak terasa waktu habis untuk main hp.
  2. Gagal fokus terhadap informasi yang disampaikan pimpinan atau rekan kerja. Saya sangat sering melihat dalam kegiatan rapat, seminar dan semacamnya, peserta cenderung lebih asyik dengan hpnya sendiri daripada fokus pada informasi yang sedang disampaikan.
  3. Sosialisasi antar rekan kerja menjadi renggang. Kebiasaan bermain game di handphone membuat orang lebih suka menyendiri karena tidak mau diganggu, sehingga menjadi sedikit jauh dengan rekan kerja.
  4. Mudah emosi. Pekerjaan yang bertumpuk membuat pegawai merasa harus mengejar target ketertinggalannya, sehingga akan mudah timbul emosi bila merasa terganggu oleh rekan kerja yang lain.
  5. Stamina menurun. Lebih sering menatap hp, komputer dan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan akan menguras tenaga dan pikiran yang ujung-ujungnya cepat lelah dan mudah sakit.
  6. Kurang inisiatif. Tidak ada yang lebih menarik selain apa yang disuguhkan oleh handphone, membuat ketertarikan pada pekerjaan juga menurun, tingkat fokus yang rendah membuat pegawai kurang inisiatif dalam melakukan pekerjaannya.

Bila memang ada hobi main game online di hp, berselancar ke toko online untuk mengejar bonus, mencari peluang income tambahan melalui handphone, ada baiknya mulai disusun jadwal meski secara abstrak skala prioritas antara pekerjaan dan main hp.

  1. Gunakan handphone pada jam istirahat.
  2. Saat tidak ada pekerjaan urgent.
  3. Lakukan aktivitas sepuasnya dengan handphone di rumah tetap dengan batasan waktu.
  4. Simpan handphone di laci meja kerja atau dalam tas kerja.
  5. Gunakan handphone bilamana sangat mendesak, misalnya ada panggilan masuk atau harus menelpon keluarga.
  6. Buat perencanaan kerja pada malam hari untuk esok hari. Menurut urgensinya atau kesulitannya.
  7. Fokus dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Ulasan ini lebih mengacu pada pekerjaan-pekerjaan yang bersifat administratif, dimana penggunaan hp sangat minim. Akan berbeda dengan pekerjaan yang memang mutlak yang mengharuskan handphone selalu siap 24 jam. 

Bahkan dalam masa pandemik, kita harus jaga jarak, terisolasi handphone menjadi pendukung hampir di setiap altivitas keseharian. Pada. Akhirnya bijak dalam penggunaannya akan membawa manfaat yang lebih bagi si pengguna. 

Hakekat penciptaan alat adalah untuk mendukung, mempermudah aktivitas manusia. Manusia yang mengendalikan alat-alat tersebut bukan sebaliknya.

Salam

Special thanks kepada mbak Yovita D. A., SE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun