Mohon tunggu...
Ulil Fikriatus Sholekhah
Ulil Fikriatus Sholekhah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang / Jurusan PGRA / Fakultas Tarbiyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Jadi Guru?

9 April 2018   16:13 Diperbarui: 9 April 2018   23:28 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang mengira tugas seorang guru hanyalah menghitung angka dan mengeja huruf. Kelihatannya sederhana?  namun, realitanya tidak sesederhana kelihatannya. Praktiknya tidak semudah hal yang dibayangkan. Guru sebagai pendidik kedua setelah keluarganya, guru mempunyai peran yang sangat besar bagi tumbuh kembang anak, keberhasilan anak akan terlihat ketika anak sudah tumbuh dewasa, apakah dia akan menjadi anak yang cerdas atau kurang cerdas, sukses atau gagal, hal itu tidak lain karena didikan guru selain dari didikan orangtua, keluarga maupun lingkungan sekitarnya.

Secara formal, menurut Undang-Undang No.14 Tahun 2005, pasal 1, butir 1 tentang guru dan dosen, "yang disebut dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah".

Pada dasarnya, setiap orang adalah guru, "Digugu Lan Ditiru",terutama oleh anak-anak  yang sering meniru apapun yang dilakukan oleh orang lain disekitrnya. Biasanya anak-anak langsung menerapkan apa yang mereka denga, apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan dari lingkungan sekitarnya. Sekolah adalah salah satu kekuatan besar dalam menciptakan agen perubahan yang perlu ditangani oleh guru-guru yang handal,berkualitas, profesional, yang mempunyai visi yang jauh akan perkembangan sumber daya manusia yang akan datang. Maka dari itu, seorang guru dapat menjadikan mereka sebagai generasi yang hebat dan mampu menjadi generasi yang Rahmatan lil'alamin,agar mereka menjadi manusia-manusia yang berkualiatas unggul, berdaya tahan tinggi dalam menghadapi perubahan. 

Anak-anak merupakan calon pewarisbangsa. Dalam proses Transfering Values and Knowledge,haruskah menjadi gurukreatif? jawabannya iya tentu saja. Lalu bagaimana ciri-ciri seorang guru yang kreatif dan profesional? berikut pemaparannya:

1. Fleksibel

Menjadi seorang guru haruslah luwes, tidak kaku dan dapat memahami kondisi dan cara belajar anak, mampu mendekati anak melalui berbagai cara sesuai dengan kecerdasan dan potensi masing-masing anak yang tetap memperhatikan aspek perkembangan anak.

2. Optimis

Diperlukan keyakinan yang tinggi  terhadap kemampuan pribadi dan keyakinan akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak didik.

3. Respek

Senantiasa menumbuhkan rasa hormat didepan anak didik dapat memicu dan memacu anak didik bukan hanya sekedar memahami pelajaran kan tetapi, anak akan dapat memahami secara menyeluruh terhadap apa yang dipelajarinya.

4. Cekatan

     Anak-anak yang memiliki sifat dinamis, eksploratif, aktif kreatif, ekspresif dan penuh inisiatif perlu diimbangi oleh guru yang harus bertindak sesuai dengan kondisi yang ada.

5. Humoris

    Anak-anak menyukai prosesi belajar yang menyenangkan, maka dari itu, seorang guru harus mempunyai sifat yang humoris dan menyenangkan.

6. Inspiratif

    Meskipun semua sudah ada panduan kurikulum, guru harus harus tettap menemukan banyak ide dari hal-hal baru yang positif di luar kurikulum. Yang dapat membuat peserta didik terinspirasi untuk menemukan hal-hal baru yang lebih memahamkan informasi yang telah disampaikan oleh guru.

7. Lembut

    Guru harus mempunyai rasa kasih sayang, kelembutan, kesabaran kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar untuk lebih memudahkan munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul, dan agar tidak berdampak buruk bagi perkembangan belajar peserta didiknya.

8. Disiplin

    Disiplin bukn hanya soal ketepatan waktu, akan tetapi juga mencakup berbagai macam hal. Guru harus mampu menjadi teladan kedisiplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentinngnya disiplin.

9. Responsif

    Cepat, tanggap terhadap perubahan yang terjadi, baik pada peserta didik, ilmu pengetahuan, sosial, budaya maupun teknologi.

10. Empatik

     Guru dituntut untuk mempunyai rasa kesabaran yang lebih dalam memahami keberagaman peserta didik sehingga dpat meemahami kebuuhan-kebutuhan belajar peserta didik.

11. Nge- Friend

    Jika seorang guru dapat menjadi teman peserta didik, mereka akan menghasilkan emosi yanglebih kuat daripada sekedar hubungan guru-murid. Sehinngga, peserta didik akan lebih mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru serta bersosialisasi dengan lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun