Mohon tunggu...
UlilAlbab
UlilAlbab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hobi olahraga, touring dan berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Andong di Malioboro: Membangun Memori Masa Lalu

1 Juni 2024   14:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   14:07 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta- kota yang terkenal sebagai kota pelajar merupakan salah satu kota pilihan yang tepat untuk mengisi liburan bersama keluarga, teman, sahabat, maupun pasangan. Hal ini karena Yogyakarta  terkenal dengan keindahan alam, sejarahnya, serta kearifan lokalnya. Salah satu tempat destinasi yang menjadikan icon kota Yogyakarta adalah Malioboro. Namun ketika kita berkunjung ke sana kurang menarik jika belum merasakan sensasi berkeliling mengelilingi Jogja dengan menggunakan andong. Nah, Apa sih yang dinamakan andong? Dan kira-kira berapa tarif sekali naik andong?

Sejarah andong tidak jauh lepas dari keberadaan raja-raja Mataram yang memiliki kendaraan khusus, yaitu kereta yang ditarik oleh kuda. Dan pada awalnya dulu andong hanya boleh digunakan oleh para bangsawan, terutama raja dan keluarganya. Pada awal abad 19 saat Mataram dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII, alat transportasi tradisional ini merupakan salah satu penanda status sosial para kerabat Keraton. Saat itu juga rakyat jelata tidak boleh menggunakan andong dan hanya boleh menggunakan gerobak.

Andong adalah sebuah kereta transportasi tradisional yang khas yang ditarik menggunakan tenaga kuda. Andong ini digunakan sebagai alat transportasi masyarakat pada zaman dahulu hingga saat ini yang masih setia menemani aktivitas warga di daerah Yogyakarta khususnya di sekitar jalan Malioboro. Keberadaan andong di Malioboro telah menjadi ikon budaya yang unik bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa kendaraan tradisional khas Jawa khususnya di daerah Yogyakarta. Berbeda dengan kereta kuda didaerah lain, yang pada umumnya kereta kuda hanya beroda dua dan dikendarai oleh kusir biasa yang mana kereta kuda tersebut biasa dinamakan "Delman".

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Nama lain dari supir andong adalah kusir, kusir dari andong di daerah jalan Malioboro ini juga unik, mereka menarik kendaraan tradisional tersebut dengan memakai pakaian khas adat Jawa, yakni surjan (baju khas Jawa) dan memakai blangkon. Salah satu seorang kusir andong di Malioboro, yaitu pak jumardi yang berasal dari Potorono, Banguntapan, Bantul, mengungkapkan bahwa kereta kuda tradisional ini memang memiliki ciri khas yang berbeda dibanding dengan kereta kuda yang berada di daerah lain.

Selain itu anda memiliki desain yang menarik untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang didesain secara khas dan terlihat antik, lalu pada kereta tradisional tersebut terdapat juga ukiran dan hiasan hiasan menarik yang membuat nuansa kereta kuda itu agar seperti suasana kereta kerajaan zaman dahulu.

Setelah melihat keistimewaan dari kereta tradisional yang istimewa itu, kira-kira berapa sih tarif untuk sekali naik?. Berdasarkan hasil wawancara salah satu kusir andong di jalan Malioboro, harga sekali naik andong bisa berbeda harganya, semua tergantung dari tujuan yang diinginkan oleh penumpang.

Harga tarif sewa untuk wisata keretaan dong mulai Rp 200.000 dalam setiap rombongan, dengan rute perjalanan mulai dari Malioboro, Keraton, alun-alun kidul dan kembali lagi ke jalan Malioboro. Dengan rute perjalanan yang relatif panjang ini wisatawan dapat menikmati keindahan ikon Yogyakarta yang masih sangat khas akan kental budaya dan sejarahnya.

" Untuk harga sewa itu tergantung jaraknya mas, kalo pengin muter sampai alun - alun, keraton nanti dua ratus, nanti setelah itu muter kembali lagi ke sini" ujar Jumardi (24/05/2024)

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun