Mohon tunggu...
Ulil Absor_New
Ulil Absor_New Mohon Tunggu... Penulis - Bismillah Walkhamdulillah

Lakukanlah kebaikan dengan cinta dan sepenuh hati (@yusufmansurnew)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Kembali H.Asmu'i Luwungragi (Part-5)

30 April 2022   01:21 Diperbarui: 30 April 2022   01:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas Pulang Haji dan Menuju Pelaminan

Sebagaimana telah disebutkan di bagian sebelumnya, bahwa H.Asmu'i muda di umur kisaran 25 tahun telah menyempurnakan rukun Islam yang ke-5, yaitu ibadah haji. Selepas pulang dari tanah haram, beliau mengganti namanya menjadi H.Abdul Manan, yang mempunyai arti " Hamba dari Allah SWT yang Maha Pemberi".

Sebagaimana yang kita ketahui, pergantian nama yang dilakukan oleh seseorang, baik selepas pulang haji, maupun hari-hari biasa, mengandung maksud dan tujuan yang sangat dalam. Diantaranya adalah mengambil berkah dengan nama baru tersebut, atau bahkan ada sebagian yang mempunyai maksud, semoga dengan nama baru tersebut, kisah dan semangat barunya pun akan lebih memancar dalam mengarungi samudra kehidupan. Begitu kurang lebih yang penulis pahami terkait maksud dan tujuan pergantian nama.

Namun masyarakat luwungragi tempo dulu, juga lebih familiar dengan sapaan Kaji Mu'i dibandingkan dengan nama baru beliau selepas pulang haji, yaitu Haji Abdul Manan.

Apakah nama baru beliau mubadzir/sia-sia, karena pada kenyataanya masyarakat pun tidak memanggil dengan nama baru tersebut?

Tentu tidak, nama itu mengandung rasa dan doa. Sebagaimana bila kita menyebut gula maka rasa manislah yang akan dominan dalam benak kita, begitu pun bila kita menyebut garam, rasa asin lah yang kita kenal dari kecil sampai sekarang.

Begitu pun nama baru beliau, sesuai artinya ternyata akan memberi warna dominan dan corak yang bagus dalam rangkaian kehidupan pemilik nama asal Ketanggungan ini.  Insya Allah akan penulis uraikan dalam bagian berikutnya ,tertib kayak rukun wudhu, wkwkwkw.

Di umur yang relatif muda ini pula, beliau masuk nominasi dan kriteria mantu pingitan yang dipinang keluarga Besar H.Ambari, khususnya dari ranting keluarga Buyut Hj.Zahro. Seperti yang kita ketahui, bahwa H.Ambari merupakan seorang jutawan dan dermawan luwungragi tempo dulu, yang begitu suka dengan orang alim/pinter agama. Sehingga program beliau ingin mengumpulkan (ngunduh mantu, bahasa jawa pen) orang alim masih diteruskan sampai ke cucu-cucunya, salah satu cucu beliau yang mendapatkan orang alim adalah Fatmah.

"Wis koen gak pinter gak apa-apa, tapi insya allah bakal olih wong pinter" ucap Hj.Zahro kepada anaknya, Fatmah, yang ternyata ucapan sederhana ini mengandung doa.

Ucapan sederhana di atas pun ternyata mempunyai kisah yang begitu panjang, insya Allah akan penulis jelaskan dalam bagian khusus, "Kisah Perjalalanan Hidup Fatmah, Cucu Orang Kaya Luwungragi Tempo Dulu."

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun